Headlines

Google Membentuk Divisi Blockchain, Sebuah Terobosan Baru bagi Perusahaan yang Sempat Menentang Cryptocurrency

Illust : Google Membentuk Divisi Blockchain, Sebuah Terobosan Baru bagi Perusahaan yang Sempat Menentang Cryptocurrency

Google yang merupakan salah satu perusahaan software terbesar di dunia, berencana untuk meluncurkan sebuah Divisi Blockchain sebagai bagian dari Departemen Laboratorium-nya. Divisi ini akan dipimpin oleh Shivakumar Venkataraman yang merupakan seorang wakil presiden sekaligus rekayasawan untuk Google. Fokus dari divisi ini adalah blockchain sebagai teknologi penyimpanan, dan distribusi data. Laporan tersebut diungkapkan oleh Bloomberg.

Meskipun begitu, sejauh ini perusahaan telah terlibat dalam beberapa proyek blockchain. Namun, perusahaan sempat menghindari banyak hal yang berkaitan dengan cryptocurrency. Di bawah naungan Departemen Laboratorium, divisi blockchain Google ini akan melakukan eksperimen dengan teknologi terdesentralisasi tersebut.

Dalam hal ini, laboratorium merupakan divisi eksperimental yang menampung seluruh upaya pengembangan AR dan VR, serta proyek-proyek teknologi potensial lainnya. Area 120 yang merupakan Google Labs in-house incubator for initiative juga merupakan bagian dari departemen dan divisi baru tersebut.

Baca juga Jaringan Blockchain Ethereum Masih Memimpin Proses Transaksi Pasar

Pengembangan ini diamati oleh beberapa analis sebagai sebuah respons terhadap bagaimana perusahaan lain seperti Meta, tumbuh untuk memasukkan lebih banyak pengembangan baru ini ke dalam model bisnis mereka.

Kondisi tersebut menunjukkan bahwa perusahaan telah mengubah sikapnya terhadap cryptocurrency. Sebelumnya, Google melarang semua iklan terkait cryptocurrency dari platformnya, termasuk ICO, bursa kripto, wallet kripto, dan trading cryptocurrency.

Sejak perubahan sikap tersebut, perusahaan telah menyelesaikan kesepakatan dengan dua bursa cryptocurrency yaitu Coinbase dan Bitpay. Kesepakatan ini memungkinkan klien menyimpan cryptocurrency di dalam kartu digital. Namun, perusahaan masih tetap menolak untuk menerima pembayaran cryptocurrency.

Pada tahun lalu, perusahaan juga mengumumkan sebuah kolaborasi dengan BAKKT, sebuah platform digital yang memungkinkan pengguna menghabiskan cryptocurrency pada platform Google Pay menggunakan kartu yang dimiliki.

Bill Ready selaku Kepala Perdagangan Google berbicara terkait visi perusahaan untuk cryptocurrency dan aplikasi potensial mereka. “Kripto merupakan sesuatu yang kami hargai. Kami akan berkembang dengan permintaan pengguna dan traders,” ungkapnya.

Selain itu, baru-baru ini perusahaan mengumumkan pengangkatan Arnold Godberg, mantan eksekutif Paypal sebagai bagian dari upayanya untuk merangkul layanan baru di platformnya, termasuk cryptocurrency.

Sumber: https://news.bitcoin.com/report-google-launches-blockchain-division/