Pada hari Rabu (21/06/2023), pasar mata uang digital mengalami kenaikan signifikan sebesar 6,98% dalam 24 jam terakhir, sementara pasar logam mulia, terutama emas, mengalami pelemahan. Harga emas terapung di atas kisaran $1.930, sedangkan harga perak merosot di bawah $23.
Menurut Leigh Goehring, seorang mitra dari firma manajemen investasi Goehring & Rozencwajg, harga emas berpotensi mencapai kisaran $2.100 per unit dalam tahun ini.
Goehring berbagi prediksinya dengan Kitco News, menjelaskan bahwa sedang terbentuk rezim moneter baru di mana emas akan memainkan peran penting dalam aturan dan praktik moneter yang baru.
Goehring percaya bahwa pembelian emas yang kuat memiliki potensi untuk mendorong harga di atas $2.000 per ons dan berperan dalam pergeseran rezim moneter. Dalam wawancaranya dengan Kitco, Goehring teguh pada prediksinya yang optimis.
Namun, penting untuk diketahui bahwa harga emas belakangan ini hanya mengalami kenaikan tipis. Hal ini terlihat dari data yang disajikan oleh Harga-Emas.org. Meskipun demikian, dampak dari kenaikan harga Bitcoin dalam beberapa hari terakhir juga berdampak pada harga emas.
Baca Juga : Mengapa Blackrock Ingin Menerbitkan ETF Bitcoin?
Harga Bitcoin berhasil mencapai puncak baru dengan menembus angka $30.000. Kenaikan ini dalam mata uang digital yang paling populer ini memberikan dampak pada pasar lainnya, termasuk harga emas.
Saat ini, pasar mata uang digital terus menunjukkan kekuatan dan pertumbuhan yang signifikan, sementara harga emas tetap stabil. Dalam waktu mendatang, akan menarik untuk melihat bagaimana dinamika pasar ini berkembang dan apakah prediksi Leigh Goehring tentang harga emas akan terwujud. [RH]