Honda berkomitmen untuk mengurangi emisi gas buang kendaraan guna menyumbang udara bersih. Salah satu cara yang ditempuh adalah memberi insentif kepada sopir yang mengemudi dengan efisiensi tinggi dan mengurangi emisi kendaraan.
Melansir dari Carbuzz, Honda ingin berpartisipasi dalam Skema Perdagangan Emisi (ETS) yang berlaku di berbagai negara. Melalui ETS, perusahaan bisa mendapatkan kredit karbon jika mobil yang diproduksi menghasilkan emisi di bawah ambang batas tertentu. Kredit karbon ini dapat dijual kepada perusahaan lain yang kesulitan memenuhi standar emisi.
Di sisi lain, Honda mendorong pemilik mobil mereka untuk aktif dalam upaya mengurangi emisi dengan mengemudi efisien dan merawat kendaraannya. Mereka yang berhasil mengurangi emisi akan diberi insentif sesuai dengan prestasinya.
Proses pembayaran akan menggunakan kriptokurensi. Pemilik mobil perlu menggunakan perangkat manajemen yang terhubung dengan PC, ponsel cerdas, atau tablet. Perangkat ini akan mengukur emisi, sementara perangkat lunak lainnya memberikan akses ke sertifikat emisi atau kredit karbon.
Baca Juga : Mengukur Potensi Pasar Aset Dunia Nyata di Masa Depan
Setelah mencapai target emisi, pemilik mobil Honda akan mendapatkan dokumen yang mengonfirmasi pengurangan emisi karbon dioksida. Walaupun Honda menyebutkan jangka waktu dua tahun, hal ini bisa memakan waktu lebih lama.
Singkatnya, perangkat keras akan memantau emisi selama jangka waktu tertentu, dan pengguna akan menerima sertifikat. Sertifikat ini dapat ditukar dengan aset kripto yang dikelola oleh blockchain. Pemilik mobil dapat menukar berbagai mata uang kripto dan menguangkannya pada waktu yang tepat. Meskipun cara ini efektif, namun membutuhkan waktu yang cukup lama dan pencairan uangnya agak rumit.