Kristalina Georgieva, Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF) membagikan prediksi IMF tentang AS, UE, China, dan ekonomi dunia dalam sebuah wawancara dengan CBS, yang disiarkan pada hari Minggu(1/1/2023). Dia merinci:

“Inilah yang kita lihat di tahun 2023. Bagi sebagian besar perekonomian dunia tahun ini akan menjadi tahun yang berat, lebih berat dari tahun yang sebelumnya. Mengapa? Karena tiga ekonomi besar, AS, UE, China, semuanya melambat secara bersamaan.”
Akan tetapi yang paling tangguh dalam hal ini adalah Amerika Serikat. Amerika Serikat dapat menghindari resesi. Pasar tenaga kerja yang diperkirakan akan tetap relatif kuat. Hal ini adalah berkah campuran, karena Fed mungkin perlu mempertahankan suku bunga yang lebih tinggi dan lebih lama untuk mengurangi inflasi jika pasar tenaga kerja sangat kuat. lanjut kepala IMF.
“Uni Eropa sangat terpukul oleh perang di Ukraina. Setengah dari Uni Eropa akan berada dalam resesi tahun depan dan China akan semakin melambat tahun ini,” tambahnya.
Baca Juga : Yuan Digital China Sangat Sedikit Digunakan, Kata Mantan Pejabat Bank Sentral
Bos IMF itu juga mengatakan:
“Tahun depan akan menjadi tahun yang berat bagi China. Dan itu diterjemahkan menjadi tren negatif secara global.”
“Ketika kita melihat pasar di negara berkembang, gambarannya bahkan lebih buruk. Mengapa? Karena di atas segalanya, mereka terkena suku bunga yang lebih tinggi dan apresiasi dolar. Bagi ekonomi yang memiliki tingkat tinggi, ini adalah kehancuran,” ujar Georgieva.
Mengenai China secara khusus, Georgieva menjelaskan: “Dalam jangka pendek, akan ada berita buruk. China telah melambat secara dramatis pada tahun 2022 karena kebijakan nol Covid yang ketat ini.
Untuk pertama kalinya dalam 40 tahun, pertumbuhan China pada tahun 2022 kemungkinan akan berada pada atau di bawah pertumbuhan global. Padahal semua itu belum pernah terjadi sebelumnya”.
Sumber : news.bitcoin.com