IMF Menyarankan Bahama untuk Mempercepat Kampanye Pendidikan CBDC-nya

Crypto news indonesia, situs berita cryptocurrency & blockchain - illust : imf menyarankan bahama untuk mempercepat kampanye pendidikan cbdc-nya

Dana Moneter Internasional (IMF) telah mengalihkan perhatiannya pada mata uang digital bank sentral (CBDC) Bahama, yang diberi nama Sand Dollar. Organisasi tersebut telah mengusulkan Bahama untuk melakukan peningkatan kontrol regulasi dan pendidikan.

IMF mengatakan para direkturnya “mengakui potensi Sand Dollar untuk meningkatkan inklusi keuangan,” dalam sebuah pernyataan yang dirilis pada hari Senin (9/5/22), setelah konsultasi dengan negara Karibia itu. Mereka menyarankan agar Bank Sentral Bahama untuk “mempercepat inisiatif pendidikannya dan terus meningkatkan kemampuan dan kendali internal.”

Konsultasi tersebut menandai lunaknya sikap IMF terhadap aset digital, di mana sebelumnya organisasi tersebut memberikan sejumlah peringatan pada industri ini. Meskipun demikian, peringatan sebelumnya tidak melibatkan sektor CBDC.

Rekomendasi itu muncul setelah kesimpulan dari konsultasi Pasal IV di Bahama pada pekan lalu. Selama berlangsungnya konsultasi tersebut, IMF mengatakan bahwa tim ekonom mengunjungi suatu negara untuk menganalisis perkembangan ekonomi dan keuangan. Selain itu mereka juga akan memeriksa kebijakan ekonomi dan keuangan negara tersebut dengan pejabat pemerintah serta bank sentral.

Baca juga Filipina akan Memulai Proyek Percontohan untuk Wholesale CBDC

Selain merekomendasikan pendidikan keuangan di Bahama, IMF menunjukkan pentingnya kerangka pengawasan dan peraturan yang komprehensif untuk aset digital. Selama wawancara di konferensi Crypto Bahama SALT pada bulan Mei, Perdana Menteri Bahama, Philip Davis, mengatakan kepada Cointelegraph bahwa kerangka peraturan Bahama akan mengizinkan perusahaan crypto untuk beroperasi di dalam wilayahnya.

Pada bulan April, administrasi Davis juga menyatakan bahwa pemerintah akan “mengizinkan pembayaran pajak menggunakan aset digital” dengan berkolaborasi dengan bank sentral dan sektor swasta.

Sampai saat ini, Bahama dan Nigeria adalah dua negara yang secara resmi meluncurkan CBDC, tetapi negara lain, seperti China, telah menguji mata uang digital. BIS (Bank for International Settlements) melaporkan pada hari Jumat (6/5/22) bahwa survei terhadap 81 bank sentral yang dilakukan pada tahun 2021 menunjukkan bahwa 90% bank terlibat dalam beberapa bentuk pengupayaaan CBDC, dan bahwa lebih dari 60% bank kemungkinan akan mengeluarkan CBDC ritel dalam jangka pendek atau menengah.

Sumber: Cointelegraph