Indonesia sedang meluncurkan sistem pembayaran nasional baru yang akan menggantikan Visa dan Mastercard di lembaga dan perusahaan milik negara, sebagai bagian dari upaya de-dolarisasi dan perlindungan terhadap dampak geopolitik.
Bank Indonesia menyatakan bahwa transisi menuju sistem baru tersebut berjalan lancar dan diharapkan akan menyebar luas termasuk di badan usaha milik negara.
Keputusan ini dianggap tepat waktu untuk membangun bantalan pengaman terhadap ketidakpastian keuangan di Barat.
Indonesia akan mengambil pelajaran dari pengalaman Rusia dengan sistem pembayaran Mir, yang mendapatkan popularitas setelah sanksi-sanksi dari negara-negara Barat.
Selain itu, Indonesia telah menjalin perjanjian dengan beberapa negara Asia Tenggara dan BRICS untuk menggunakan mata uang lokal dalam perdagangan.
Baca Juga : Zimbabwe Mendukung Uang Digital Baru Dengan 140 Kilogram Emas
Hal ini juga menjadi bagian dari upaya di kawasan ASEAN yang sepakat untuk mendorong penggunaan mata uang lokal dalam transaksi ekonomi dan keuangan. Di masa depan, pemimpin BRICS juga berencana membahas mata uang bersama.
Sementara itu, para pemimpin BRICS berencana untuk membahas mata uang bersama di KTT para pemimpin mendatang. Negara-negara BRICS terdiri dari Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan. Banyak orang percaya bahwa mata uang BRICS akan mengikis dominasi dolar AS
Sumber : news.bitcoin.com