Headlines

Industri Kripto Mengacaukan Privasi?

Kripto Mengacaukan Privasi

Bagaimana industri Kripto mengacaukan privasi? Privasi merupakan topik yang rumit dan seringkali menuai perdebatan. Sebagian mengatakan bahwa hal tersebut tidak penting, sebagian sisanya menganggapnya sebagai hal yang penting.

Namun, bagaimana jika privasi anda tidak menjadi prioritas, tidak dijamin, dan apa yang anda lakukan selalu berada di bawah pengawasan?

Baca juga Perdagangan Kripto Korea Selatan Melampaui Pasar Saham

Kemungkinan besar anda akan melakukan perlawanan. Secara nyata, ini merupakan keadaan industri cryptocurrency yang tidak banyak orang mempertahankan privasinya.

Seperti yang dipaparkan melalui Cointelegraph, Warren Paul Anderson menceritakan kisahnya ketika membaca buku tentang Bitcoin, ia mulai jatuh cinta dengan visi sistem uang elektronik peer-to-peer.

Menurutnya, tender legal bersifat pribadi, ketika seseorang melakukan transaksi dengan uang tunai, transaksi hanya diketahui oleh dua belah pihak yang terlibat. Hal tersebut berbeda dengan transaksi digital yang saat ini masif digaungi.

Transaksi di blockchain Bitcoin sifatnya sangat transparan. Hal tersebut berarti transaksi, frekuensi, dan saldo terbuka untuk dilihat oleh seluruh publik. Di dalam buku tersebut, juga dipaparkan solusi terkait penjagaan privasi meskipun tidak selalu berfungsi sebagaimana mestinya, terutama untuk blockchain berbasis akun generasi kedua seperti Ethereum.

Di dalamnya juga memuat panduan penggunaan tentang cara mencapai lebih banyak privasi menggunakan Bitcoin. Akan tetapi sangat rumit dan umumnya merupakan rekomendasi bagi pengguna alat yang bisa berbahaya bagi penggunanya. Sebenarnya terdapat beberapa jaringan blockchain yang telah dirancang dengan privasi sebagai default, tetapi sebagian besar tidak mendukung programabilitas yang lebih kompleks.

Terdapat beberapa alasan mengapa blockchain gagal dalam memprioritaskan privasinya. Pertama, privasi mengambil kursi paling belakang untuk tiga prioritas lainnya: kemanan, desentralisasi, dan skalabilitas. Kedua, privasi sangat sulit untuk dijamin. Ketiga, terdapat mitos di media bahwa transaksi kripto sepenuhnya merupakan anonim.

Berkaitan dengan hal tersebut, buku tersebut juga memberikan langkah-langkah untuk memprioritaskan privasi. Pertama, meningkatkan tingkat pendidikan. Berkaitan dengan digitalisasi dan kerahasiaan sebuah privasi. Kedua, membuat privasi menjadi lebih sederhana. Sejalan dengan kripto dan jaringan blockchain yang sederhana dan mudah. Ketiga, mempertahankan privasi yang mencakup rancangan undang-undang infrastruktur Amerika baru-baru ini.

Sumber:

https://cointelegraph.com/news/the-crypto-industry-royally-screwed-up-privacy