Dalam sebuah wawancara dengan CNBC pada hari Kamis di Davos, Swiss, James Gorman, ketua dan CEO bank investasi global Morgan Stanley, berbicara mengenai ekonomi Amerika dan hubungan China dengan Amerika Serikat.
“Dua hal yang berubah baru-baru ini dan sangat penting,” dia, mencatat bahwa yang pertama menyangkut inflasi sedangkan yang kedua menyangkut poros ekonomi China baru-baru ini.
“Angka inflasi lebih baik,” kata kepala Morgan Stanley, menekankan:
“Angka, inflasi memuncak. Itu bukan lagi pertanyaan melainkan Itu fakta.”
baca juga : Otoritas AS Menyita Hampir $700 Juta Aset Sam Bankman-Fried
Dia menambahkan bahwa pertanyaannya adalah dapatkah Federal Reserve mencapai target inflasi 2% dan “seberapa keras mereka akan berusaha mencapai 2% vs menstabilkan sekitar 3%, 4%.”
Mengenai kenaikan suku bunga Fed, Gorman menunjukkan: “Kami berada di jalur 75 basis poin. Kami kemudian dengan cepat pindah ke 50.” Pada pertemuan Komite Pasar Terbuka Federal (FOMC) berikutnya, dia memperkirakan Fed akan menaikkan suku bunga sebesar 25 basis poin, dengan menyatakan:
“Saya dapat melihat mereka menaikan suku bunga sebesar 25 basis coin, diikuti dengan jeda, saya merasa itu tidak masuk akal.”
Gorman menjelaskan bahwa perubahan penting lain yang terjadi baru-baru ini mengenai China. Dia menjelaskan:
“Hal kedua yang terjadi adalah China telah membuat poros yang sangat besar. Sekarang fokusnya adalah mengatur pembukaan kembali.”
Menteri Keuangan AS Janet Yellen bertemu dengan Wakil Perdana Menteri China Liu He pada hari Rabu “sebagai bagian dari upaya untuk memperdalam komunikasi dan bekerja sama untuk mengatasi tantangan global,” Departemen Keuangan menjelaskan minggu lalu.
Pada November tahun lalu, Presiden Joe Biden dan Presiden Xi Jinping juga bertemu di Bali dan “setuju untuk memberdayakan pejabat senior penting untuk terlibat dalam masalah ini,” kata Departemen Keuangan lebih lanjut.
Sumber : news.bitcoin.com