Berdasarkan sebuah laporan hasil penelitian yang dirilis oleh Solana Foundation pada Kamis 25 November 2021, kegiatan transaksi di jaringan Solana menghabiskan lebih sedikit energi. Penggunaan energi tersebut lebih sedikit dari dua mesin pencari Google dan pengisian daya ponsel.
Berdasarkan penghitungan, satu transaksi pada jaringan mengonsumsi 0.00051 kilowatt/jam (kWh) atau 1.836 joule. Sedangkan pencarian Google yang dapat mengonsumsi 0.0003 kWh atau 1.080 joule energi. Anehnya, laporan ini memperkirakan bahwa seluruh jaringan Solana mengonsumsi 3.186.000 kWh per tahun. Angka tersebut sebanding dengan konsumsi listrik 986 keluarga di Amerika Serikat.
Penelitian ini berada di bawah naungan Solana Foundation pada bulan Mei yang didirikan oleh Murphy selaku pendiri Otherspace dan seorang spesialis energi Bank Dunia. Di dalam penelitian tersebut, yayasan akan menurunkan penggunaan energi pada jaringan secara signifikan dengan mengadopsi program untuk menjadi neutral carbon.
Baca juga DApp Musik Berbasis Solana Audius Luncurkan Fitur NFT Embed serta Integrasi Twitter dan Discord
Selain itu, juga untuk mengimbangi jejak lingkungan ekosistem pada akhir tahun ini. Terkait hal tersebut, masih belum ada kejelasan informasi mengenai pembelian offset karbon atau pemotongan emisi.
Dari penelitian tersebut, terdapat 1.196 node validator yang memproses sekitar dua puluh transaksi per tahun. Dalam hal ini, jaringan Solana masih kurang terdesentralisasi dibandingkankan dengan Bitcoin dan Ethereum (ETH).
Selain itu, karena Solana (SOL) menggunakan proses konsensus proof-of-stake, ia menggunakan energi yang jauh lebih sedikit dari pada jaringan yang menggunakan penambangan. Contohnya adalah Bitcoin dan Ethereum. Dalam hal ini, transaksi Bitcoin tunggal diperkirakan akan membutuhkan rata-rata 4.222.800.000 joule berdasarkan data Statista.
Menariknya, jaringan ini tidak memanfaatkan sejumlah energi tertentu di setiap transaksi. Jaringan dapat menggunakan jumlah energi yang sama untuk menangani baik satu maupun ratusan transaksi.
Sedangkan berdasarkan jumlah transaksi Ethereum yang khas dan jumlah energi yang diperlukan untuk menjalankan jaringan, satu transaksi Ethereum memerlukan sekitar 644.004.000 joule. Menurut Statista, transaksi Ether tunggal akan mengkonsumsi jumlah energi yang sama dengan ‘ribuan transaksi kartu visa’. Meskipun begitu, Ethereum 2.0 diperkirakan akan memanfaatkan energi 99% lebih sedikit daripada mainnet yang ada.
Selain itu, opsi jaringan dengan energi rendah lainnya adalah Ripple yang membutuhkan 28.440 joule setiap transaksi. Jumlah energi yang digunakan dalam setiap transaksi pada jaringan ini dapat memberikan bola lampu selama 79.000 jam.
Sumber:
https://cointelegraph.com/news/report-claims-each-solana-tx-uses-less-energy-than-2-google-searches