Laporan terbaru dari Hong Kong Free Press (HFRP) mengungkapkan bahwa jumlah korban dalam kasus penipuan di Crypto Exchange JPEX terus meningkat seiring dengan penangkapan lebih banyak tersangka.
Hingga saat ini, telah teridentifikasi 2,086 individu yang menjadi korban dalam aksi penipuan yang terjadi di pertukaran kripto JPEX.
Kabar mengejutkan lainnya adalah penangkapan tiga orang tambahan oleh pihak kepolisian yang dicurigai terlibat dalam konspirasi penipuan keuangan ini.
Dampak dari tindakan penipuan ini telah mengakibatkan kerugian mencapai lebih dari $166 juta bagi para investor yang terkena dampaknya.
Salah satu dari mereka yang baru saja diamankan adalah Joseph Lam, mantan pengacara yang juga dikenal sebagai seorang influencer di dunia kripto.
Keberadaan Lam dalam daftar tersangka ini menciptakan gelombang kejutan, mengingat hubungannya yang dekat dengan bursa kripto tersebut.
Dengan penangkapan ini, jumlah total tersangka yang berhasil ditahan dalam kasus ini kini mencapai 11 orang. Penyelidikan terus berlanjut, dan ada perkiraan bahwa lebih banyak penangkapan akan dilakukan dalam waktu dekat seiring pengembangan kasus ini.
Kisah kontroversial mengenai JPEX dimulai ketika regulator keuangan Hong Kong, The Securities and Futures Commission (SFC), merilis pernyataan tegas pada 13 September lalu.
Pernyataan tersebut merupakan sebuah peringatan serius kepada para investor bahwa JPEX tidak memiliki izin resmi untuk mengoperasikan platform perdagangan aset virtual (VATP) di wilayah Hong Kong.
Baca Juga : Pengembang ETH Memprogram Memecoin Yang Dihasilkan ChatGPT
SFC juga menegaskan bahwa tidak ada permohonan izin yang sedang diproses untuk operasi bursa tersebut di Hong Kong.
Pernyataan tersebut sebagian besar merupakan respons terhadap klaim yang ditemukan di situs web JPEX, yang mengklaim bahwa mereka adalah “platform berlisensi dan diakui untuk memfasilitasi perdagangan aset digital dan mata uang virtual.”
Selain itu, JPEX juga mengklaim telah memperoleh lisensi dari regulator luar negeri, klaim yang sekarang terbukti sebagai kebohongan besar. [RH]