Peristiwa mengerikan terjadi di Argentina ketika seorang influencer jutawan kripto yang hilang, Fernando Perez Algaba, akhirnya ditemukan dalam kondisi tragis. Berita ini mencuatkan perhatian publik setelah tubuhnya yang terpotong-potong ditemukan di dalam sebuah koper berwarna merah.
Kisah menyedihkan ini mencuat setelah anak-anak menemukan koper tersebut di ingeniero Budge, Provinsi Buenos Aires, dan dengan ngeri menyadari bahwa di dalamnya berisi potongan-potongan tubuh almarhum Algaba. Mereka segera memberitahu polisi tentang penemuan mengerikan ini.
Dilansir dari WatcherGuru, Polisi Buenos Aires segera melakukan penyelidikan intensif atas temuan mengerikan ini, dan laporan resmi menyatakan bahwa kaki, lengan, dan bagian tubuh lainnya ditemukan tercecer di sepanjang sungai Argentina. Identifikasi dilakukan dan semua bagian tubuh ini dikonfirmasi sebagai milik Fernando Perez Algaba.
Pada hari Rabu, berita tragis itu mencapai puncaknya ketika kepala dan badan Algaba secara resmi ditemukan. Hasil otopsi mengungkapkan fakta mengerikan bahwa jutawan kripto ini sebelumnya telah menjadi korban “seorang profesional”, dengan ditemukannya tiga luka tembak pada tubuhnya sebelum akhirnya dipotong-potong.
Baca Juga :Mengenal 10 Istilah Kripto yang Penting untuk Diketahui
Fernando Perez Algaba berhasil diidentifikasi melalui sidik jari dan tato yang dapat diidentifikasi. Sebelum hilang, ia dikenal karena gaya hidup mewahnya dan berkecimpung dalam perdagangan aset digital. Meskipun sebelumnya diketahui tinggal di Spanyol, ia diduga telah berada di Argentina selama seminggu sebelum kematian tragisnya.
Kini, masyarakat dibuat bergidik ngeri dengan berita ini, dan pihak berwenang terus berjuang untuk mengungkap motif sebenarnya di balik pembunuhan mengerikan ini. Keluarga dan teman-teman Algaba berduka atas kehilangan yang mendalam, sementara seluruh dunia kripto mengenang sosok yang pernah menjadi salah satu influencer terkemuka dalam dunia kripto. Semoga pelaku segera ditangkap dan membawa keadilan bagi Fernando Perez Algaba.
