Sumber Foto: https://coindesk-coindesk-prod.cdn.arcpublishing.com
House of Lobkowicz, sebuah keluarga kerajaan Ceko menelusuri warisan mereka hingga abad ke-14 dan mencoba non-fungible-token yang terkenal dengan singkatan NFT. Mereka melakukan penurunan NFT bulan depan untuk melestarikan warisan budaya sebagai tujuan mereka.
Ini merupakan perubahan terbaru dalam fenomena blockchain yang telah membuat banyak individu seperti perancang busana ternama Dolce and Gabbana dan rapper Lil Yachty ikut terlibat.
Lembaga nirlaba House of Lobkowics telah melestarikan dan menjaga karya lukisan bersejarah di antaranya karya Canaletto, Pieter Bruegel, Diego Velázquez, dan manuskrip music bernotasi tangan oleh Wolfgang Mozart dan Ludwig van Bethoveen. Beberapa karya bersejarah ini akan ditampilkan dalam peluncuran NFT mendatang.
Pangeran Ceko Willian Rudolf Lobkowicz mengungkapkan pada CoinDesk bahwa ia telah mengembangkan konten digital dan tur virtual yang memberi kesempatan pada penggemar untuk melihat warisan budaya yang bernilai milik keluarganya tersebut dari rumah mereka selama masa pandemi. Selama masa inilah rasa ketertarikannya pada NFT semakin meningkat.
Pangeran menyampaikan bahwa, “Kami kehilangan 95% sumber pendapatan kami yang berasal dari wisata budaya.” Lobkowicz menambahkan, “Kami memulai dengan melakukan berbagai kegiatan digital yang mencakup tur virtual seperti yoga dan ruang bersejarah sebagai cara untuk mengalihkan pikiran orang dari pandemi. Kami melakukan sesuatu yang bermanfaat.”
Menurut pangeran yang memiliki pemahaman tentang teknologi dengan baik itu, House of Lobkowicz berhasil menerima lebih banyak pengunjung virtual di tahun 2020 melalui tur online dibandingkan pengunjung fisik selama tahun tersibuknya.
Beliau juga menyebutkan mengenai rencana untuk mengadakan konferensi “Kastil Non-Fungible” dan pameran NFT public selama satu minggu dengan Istana Lobkowicz di Praha sebagai lokasi acara pada 11-16 Oktober.
Lobkowicz NFT akan menampilkan karya-karya bersejarah yang menceritakan kisah secara virtual termasuk lukisan dengan cerita tersembunyi serta karya music yang belum pernah terdengar selama 250 tahun lamanya. Karya tersebut disusun langsung oleh istri pangeran Philipp Hyacinth pada abad ke-16, Anna Maria Wihelmina Althann.
Acara NFT lainnya akan menampilkan lukisan karya Paolo Veronese yang akan menampilkan detail tersembunyi yang hanya bisa ditemukan dengan teknologi citra sinar-X. Selain itu, akan ada juga animasi sgraffito dari abad ke-16 dengan bentuk dekoratif dari fasad Kastil Nelahozeves yang membusuk dan pulih dari waktu ke waktu.
Pangeran mengungkapkan bahwa keluarganya telah menghabiskan lebih dari 600 tahun untuk mengumpulkan karya seni serta upaya untuk mendukung bidang tersebut, dan ia juga menekankan bagaimana “teknologi baru” ini bukan hanya tentang menampilkan dan membeli seni digital tetapi juga sebagai eksperimen untuk melihat apakah “NFT dan teknologi yang mendasarinya akan mempertahankan nilai untuk beberapa abad lamanya.”
Lobkowicz menyampaikan jika seni digital memiliki banyak keunggulan dibandingkan dengan seni fisik. Salah satunya, adanya peluang untuk keliling dunia dalam sekejap dimana hal ini berbeda dengan koleksi keluarga yang tidak bisa dijual atau mendapat izin keluar negeri dari otoritas pemerintah pusat.
“NFT berpotensi menawarkan institusi budaya model patronase baru,” ujarnya. Lobkowicz juga menambahkan, “Dengan berinvestasi di NFT, pelindung menerima kepemilikan aset digital yang unik, sementara juga secara langsung mendukung upaya konservasi atau inisiatif budaya penting lainnya.”