Protokol keuangan terdesentralisasi (DeFi) ‘penting’ untuk inklusi keuangan, terutama di negara berkembang. Peserta konferensi Bank for Internasional Settlements (BIS) juga berpendapat serupa, tetapi mereka juga berpandangan bahwa sektor DeFi pun menerima central bank digital currency (CBDC) sebagai bagian dari DeFi.
Dalam konferensi BIS’ DeFi 22 (4/4/22), Jan Brzezek menggambarkan DeFi sebagai hal ‘penting’ terkait lingkup suku bunga rendah saat ini dan ia menambahkan bahwa DeFi sangat penting bagi orang-orang yang tertinggal oleh sistem keuangan tradisional. Brzezek adalah direktur utama dan pendiri Crypto Finance.
Orang-orang tersebut dapat memanfaatkan solusi DeFi untuk mendapatkan pinjaman, walaupun hanya dengan modal kecil. Brzezek menerangkan bahwa mereka juga dapat meminjamkan uang kepada orang lain dan mendapatkan hasil dari pinjaman tersebut. Di sisi lain, Brzezek tidak sependapat dengan anggapan umum bahwa DeFi digunakan untuk spekulasi.
Baca juga Anggota Federal Reserve, Christopher Waller Meragukan Keharusan CBDC oleh Bank Sentral AS
Pandangan tersebut juga disetujui oleh Evan Van Ness, salah satu peserta konferensi BIS. Van Ness adalah seorang teknolog dan investor dalam teknologi Web3 di Starbloom Ventures. Secara umum, ia berpandangan bahwa kemajuan teknologi di ruang kripto tidak terbendungkan lagi.
“Akses ke DeFi dan dolar digital dapat menjadi masalah hidup dan mati bagi orang-orang di negara yang tidak memiliki sistem perbankan yang stabil,” jelas Van Ness menanggapi kegunaan sistem DeFi.
DeFi akan membantu negara berkembang. Van Ness menjelaskan bahwa tabungan negara berkembang ‘dirampok’ oleh inflasi, korupsi, dan pemerintahan yang tidak kompeten selama beberapa dekade terakhir. Di situlah DeFi hadir memberikan solusi, kata Van Ness.
Investor tersebut menyoroti kelas pekerja di Argentina yang telah membeli stablecoin USDC untuk sebagai lindung nilai dari inflasi yang terjadi di negara tersebut. “Mereka suka menggunakan DeFi,” Van Ness menambahkan.
Sementara ia berpandangan bahwa DeFi populer di kalangan penduduk Argentina, Van Ness mengakui bahwa CBDC juga akan menambahkan wawasan penduduk Argentina karena itu akan menandai mereka tidak tertinggal dari teknologi keuangan yang ada saat ini.
“Orang-orang di Argentina memiliki sebuah pandangan positif pada mata uang dolar. Kenyataan ini didorong oleh faktor inflasi yang sedang terjadi di negara tersebut,” kata Van Ness.
Sumber: Cryptonews.com