Headlines

Kepala Asosiasi Blockchain Iran Menyerukan Jaksa Khusus tentang UU Kripto

Illust : Kepala Asosiasi Blockchain Iran Menyerukan Jaksa Khusus tentang UU Kripto

Asosiasi Blockchain bersedia membantu negara Islam, Iran, dalam menerapkan undang-undang (UU) mata uang kripto (cryptocurrency).

Menurut organisasi blockchain terkemuka di Iran, pemerintah telah dinyatakan lalai dalam menegakkan aturan cryptocurrency. Asosiasi blockchain mengungkapkan kekhawatirannya tentang kelambanan pemerintah dan telah bersedia menawarkan bantuannya kepada regulator yang diyakini tidak siap untuk mengelola tugas yang terbilang rumit dan sulit.

Menurut Abbas Ashtiani, presiden Asosiasi Blockchain Iran (IBA), regulator Iran seperti Bank Sentral Iran (CBI) tidak mampu mengatur aset digital. Seorang “penasihat independen” telah diminta untuk menampung tanggung jawab milik IBA, menurut sebuah laporan di Financial Tribune.

Baca juga Nervos Memulai Proyek Blockchain Mainnet Beta Layer-Two

Ashtiani menjelaskan saat konferensi pers pada minggu ini:

“Kami membutuhkan dewan terpisah yang terdiri dari pemerintah perwakilan dan sektor swasta untuk membuat undang-undang cryptocurrency. CBI atau Organisasi Keamanan dan Pertukaran tidak memenuhi syarat untuk menetapkan aturan untuk kripto, mengingat kompleksitas masalah ini.”

Meskipun mining Bitcoin (BTC) dianggap legal di Iran, lain halnya dalam menggunakan cryptocurrency, karena pembayarannya tidak dianggap legal. Bank dan penukar uang berlisensi, di sisi lain, diizinkan untuk membayar impor menggunakan mata uang digital yang dihasilkan oleh penambang resmi di Iran.

Operator tambang harus mendapatkan izin dari Kementerian Perindustrian dan membayar biaya listrik mereka, yang dihitung berdasarkan ekspor. Menurut data terbaru dari awal tahun ini, negara tersebut telah memberikan izin pertambangan kepada sekitar 30 perusahaan.

Kendati demikian, kekhawatiran tentang penambangan bawah tanah (underground) tetap menjadi masalah di negara ini. Menurut Cointelegraph, CEO Bursa Efek Teheran telah mengundurkan diri pada 29 September lalu setelah ditemukannya penambang Bitcoin (BTC) di ruang bawah tanah.

Menanggapi kekhawatiran yang diajukan oleh otoritas pemerintah mengenai kegiatan ilegal yang terkait dengan penambangan dan perdagangan cryptocurrency, Ashtiani menyatakan bahwa Asosiasi Blockchain Iran memahami kekhawatiran anggota parlemen dan berjanji kepada mereka bahwa kekhawatiran mereka akan segera ditangani:

“Kami siap membantu dalam penetapan standar yang akan memastikan bahwa kripto memiliki dampak positif pada ekonomi dan membatasi aktivitas kriminal.”

Sumber: https://cointelegraph.com/news/iran-blockchain-association-head-calls-for-special-council-on-crypto-laws