Headlines

Kepala Ilmuwan Meta Mengatakan, AI Tidak Dapat Mengancam Manusia

Kepala Ilmuwan Meta Mengatakan, AI Tidak Dapat Mengancam Manusia

Kepala Ilmuwan Kecerdasan Buatan (AI) di Meta, Yann LeCun, telah memberikan pandangan yang berbeda terkait kekhawatiran akan risiko eksistensial dari perkembangan teknologi ini. 

Menurut laporan yang diterbitkan oleh Financial Times pada tanggal 19 Oktober, LeCun mengungkapkan bahwa perhatian terhadap risiko eksistensial terkait AI saat ini dianggap “prematur.”

Dalam wawancara eksklusif dengan FT, Yann LeCun berpendapat bahwa regulasi yang diterapkan terlalu dini terhadap teknologi AI dapat menguntungkan dominasi perusahaan teknologi besar. 

“Mengatur penelitian dan pengembangan AI sangat kontraproduktif,” kata LeCun.

Dia menyatakan bahwa regulasi yang berlebihan dapat menghambat inovasi dan persaingan dalam industri ini, memberikan keunggulan kompetitif bagi perusahaan raksasa teknologi.

Sejak munculnya chatbot ChatGPT-4 OpenAI pada November 2022, teknologi kecerdasan buatan mengalami perkembangan pesat, dan banyak pemimpin pemikiran di industri ini mulai mengungkapkan kekhawatiran yang mungkin ditimbulkan oleh AI.

Namun, Yann LeCun mengambil sikap yang berbeda dalam pernyataannya terbaru. Menurutnya, gagasan bahwa AI akan membunuh manusia dianggap “tidak masuk akal.” 

“Perdebatan mengenai risiko AI masih sangat dini sampai kita memiliki desain sistem yang bahkan dapat menyaingi kucing dalam hal kemampuan belajar, tetapi belum kita miliki saat ini,” tegas LeCun.

LeCun menjelaskan bahwa model AI yang ada saat ini tidak memiliki kemampuan seperti yang sering diumumkan oleh beberapa pihak. 

Baca Juga : Meta Membuat Sistem AI Penerjemah Aktivitas Otak

Dia berpendapat bahwa AI tidak memiliki pemahaman mendalam tentang cara kerja dunia dan tidak mampu “merencanakan” atau “bernalar” seperti yang sering digambarkan.

Pernyataan LeCun ini memberikan sudut pandang yang berbeda dalam perdebatan seputar perkembangan AI dan potensi dampaknya terhadap manusia. 

Meskipun kekhawatiran tetap ada, pandangan yang lebih optimis dari seorang ahli AI terkemuka seperti Yann LeCun dapat memicu perdebatan lebih lanjut tentang cara mengelola perkembangan teknologi ini untuk kepentingan manusia. [RH]