Terra adalah blockchain Proof of Stake (PoS) dan memiliki token native $LUNA. Tim Terra menyatakan bahwa $LUNA digunakan dalam penerbitan stablecoin (TerraSDR) sebagai mekanisme stabilitas harga, serta digunakan untuk staking dan tata kelola jaringan.
Harga $LUNA sempat duduk di bawah $1 pada awal tahun 2021, tetapi melambung tinggi ke titik $89 per 3 Januari 2021. $LUNA saat ini merupakan aset kripto yang menduduki peringkat sembilan dengan kapitalisasi pasar yang dilaporkan sekitar $32 miliar.
Matt Hougan, kepala investasi Bitwise Asset Management, menyampaikan beberapa pandangannya mengenai berinvestasi $LUNA pada salah satu sesi wawancara dengan CNBC pekan lalu.
Hougan secara garis besar menyatakan bahwa pertumbuhan $LUNA di tahun lalu begitu mengesankan karena mampu bertahan di antara guncangan votalitas pasar belakangan ini. Walaupun $LUNA sempat merosot, tetapi tidak sebanding dengan cryptocurrency yang terus mengalami tren penurunan.
Baca juga Langkah Tepat Terra dalam Upaya Meningkatkan Harga Aset Token LUNA
“Terra merupakan tren panas di antara cryptocurrency besar lainnya. Orang-orang tertarik dengan tim pengembang Terra dan menyukai berbagai proyek kripto yang berdiri di ekosistem Terra,” lanjut Hougan.
Terra mendapat atensi lebih dari komunitas kripto, terutama laporan DeFi Llama menyatakan bahwa Terra menjadi protokol De-Fi (decentralized finance) terbesar kedua setelah Ethereum dan mampu melampaui Binance.
Membahas mengenai kelayakan berinvestasi $LUNA, kepala investasi Bitwise ini mengatakan bahwa meskipun pemegang $LUNA diberikan hak tata kelola dan hak suara untuk protokol Terra, investor harus memahami bahwa $LUNA juga digunakan untuk mengatur pasak stablecoin Terra. Stablecoin $LUNA merupakan inti penyerapan berbagai guncangan jika ada kendala dengan stablecoin di platform Terra, Hougan menjelaskan lebih lanjut.
Stablecoin Terra (UST) dipatok dengan dolar dan tumbuh dengan stabil di pasar kripto, tetapi tidak menutup kemungkinan kinerja Terra akan tetap konsisten dan mampu menahan votalitas tinggi ataupun tren penurunan pasar. Selain itu, Terra sedang berada di bawah pengawasan SEC (Securities and Exchange Commission).
SEC dilaporkan sedang menyelidiki Terraform Labs mengenai Terra menjual sekuritas yang tidak terdaftar dan Terraform’s Mirror Protocol. Pada laporan NCBC, Mirror Protocol menawarkan versi sintetis saham dan bukan protokol Terra itu sendiri. Terraform Labs merupakan perusahaan blockchain dari Korea Selatan, merupakan gagasan Daniel Shin dan Do Kwon pada tahun 2018.