Ketika crypto winter semakin dalam bulan ini, runtuhnya koin TerraUSD (UST) dan LUNA telah membawa memperikan dampak signifikan terhadap pasar aset. UST, algorithmic stablecoin anjlok selama seminggu terakhir karena kehilangan pasaknya terhadap dolar AS dan mengirim sistercoin LUNA jatuh ke nol. Kondisi ini menghapus keuntungan $45 miliar dan tabungan investor yang tak terhitung jumlahnya dalam semalam.
Insiden tersebut melambangkan skenario mimpi buruk regulator tentang proyek kripto yang salah dan mendorong Menteri Keuangan AS, Janet Yellen untuk menyerukan regulasi stablecoin di akhir tahun nanti. Ini berkaitan dengan nilai jualnya yang seharusnya stabil karena dipatok ke mata uang atau komoditas lain. Mantan pengacara di Securities and Exchange Commission (SEC) mengatakan agensi tersebut mungkin sudah menyelidiki kasus tersebut.
Di Asia, regulator mungkin juga memiliki dorongan untuk bertindak. Kore Selatan sebagai negara asal Terra meluncurkan penyelidikan darurat ke dalam kasus ini pada awal minggu. Investor Singapura telah mengajukan laporan polisi, meskipun pihak berwenang belum membuat langkah apa pun.
Insiden tersebut terjadi di tengah pemikiran ulang tentang pendekatan peraturan negara kota terhadap aset digital saat mencoba memposisikan dirinya sebagai hubungan kripto yang bertanggung jawab. Tanggapan Singapura dapat menjadi preseden karena biaya sosial ekonomi dari proyek yang dikelola dengan buruk menjadi fokus yang lebih tajam.
Baca juga: LUNA dan UST Mengalami Penurunan Drastis
Parlemen Singapura telah mengeluarkan undang-undang bulan lalu untuk meningkatkan pengawasan terhadap perusahaan seperti LUNA yang merupakan perusahaan kripto yang terdaftar di dalam negeri tetapi sebagian besar beroperasi di luar negeri.
Di bawah undang-undang Layanan Pembayaran 2019, entitas yang menawarkan instrumen pembayaran, seperti stablecoin algoritmik, memerlukan lisensi Layanan Token Pembayaran Digital (DPTS). Meskipun Singapura hanya mengeluarkan lisensi DPTS untuk segelintir perusahaan, Singapura telah memberikan lebih banyak pengecualian sementara dari undang-undang tersebut.
Menurut Direktori Lembaga Keuangan Singapura, Do Kwon tidak memiliki lisensi DPTS atau pengecualin resmi. Kegagalannya untuk mendaftar adalah karena pertama, meletakkan dasar kuat untuk intervensi hukum oleh nagara-kota. Kedua, ini merupakan stablecoin yang diiklankan layaknya dolar AS. Ini membedakan harganya dari cryptocurrency lain.
Sumber: aljazeera.com