Karya seni adalah alat yang ampuh untuk menyoroti isu-isu sosial karena mampu menampilkan berbagai perspektif tentang hal-hal sensitif di kehidupan manusia. Kojo Marfo adalah seorang senimal terpandang asal Ghana, ia memandang karya seni sebagai alat komunikasi pertama dan utama.
Memiliki pandangan revolusioner terhadap karya seni, Marfo mantap untuk memasuki wadah kreativitas terbaru dengan meluncurkan koleksi NFT Marfo. Marfo menjelaskan bahwa koleksi NFT-nya adalah wujud dari etos kerja sebagai seorang seniman dan sorotan evolusi masyarakat yang sedang berlangsung.
Secara pribadi, Marfo berpandangan bahwa NFT adalah sebuah media untuk menjangkau orang-orang baru yang ingin berinvestasi ataupun menikmati karya seni. NFT adalah batas komunitas berikutnya bagi seniman dan kreator yang menghubungkan mereka dengan dunia nyata dan digital, kata Marfo.
Atas landasan tersebut, koleksi NFT Marfo menandakan hubungan kuat antara karya seni digital dan seni fisik. Selain itu, karya seni ini terinspirasi oleh sejarah dan asal-usul Marfo di Ghana. Untuk menciptakan koleksi NFT ini, Marfo menggunakan tiga pilar sebagai landasan, yaitu visi artistik, amal, serta Marfo ingin memadukan dunia nyata dan digital.
Baca juga SweatyNFT Rilis Fitur Baru
Marfo ingin meningkatkan visibilitas karyanya melalui koneksi terbaru dan hasil penjualan koleksi NFT akan disumbangkan ke sejumlah badan amal, ia berencana ingin membantu anak-anak atau orang-orang dalam situasi genting.
Kojo Marfo ingin menyampaikan pesan harapan dan pengertian kepada semua kolektor karyanya masa kini dan yang akan datang. “Luangkan waktu untuk berpikir, duduk, dan merenungkan perjalanan yang kita sebut kehidupan,” kata Marfo.
Koleksi NFT Marfo akan ditampilkan pada JD Malat Gallery. Galeri seni tersebut memamerkan karya dari ribuan seniman di Inggris dan karya Marfo mendapat pujian tinggi.
Tentang Kojo Marfo
Kojo Marfo lahir di Ghana pada 2020, ia adalah seorang seniman yang berbasis di London. Sebagai seorang seniman yang memadukan seni tradisional dan seni modern, Marfo merujuk seni Akan (seni ukir Ghana) untuk menyoroti masalah sosial, agama, politik, dan spiritualisme. Setelah bepergian ke New York dan London, Marfo telah mengembangkan gaya unik yang mencakup berbagai pengaruhnya dalam upaya untuk mengekspresikan pengalaman dan komentarnya di masyarakat.
Sumber: Cryptoslate