Mengapa DeFi harus mengatasi transparansi dan pseudonymous? Caroline Crenshaw, Komisaris Komisi Sekuritas dan Bursa (SEC), mendorong inisiatif DeFi untuk bekerja sama dengan SEC guna mengembangkan metode agar sesuai dengan standar yang ada.
Dalam sebuah opini 9 November, Komisaris SEC, Caroline Crenshaw menekankan manfaat dari Keuangan Terdesentralisasi (DeFi) sambil memperingatkan bahaya yang muncul jika gagal untuk merangkul kerangka peraturan yang aman.
Baca juga Persetujuan SEC terhadap ETF Bitcoin Berjangka Menjangkau Investor Kripto Lebih Luas
Dalam artikel Risiko, Regulasi, dan Peluang DeFi, yang merupakan edisi perdana “Jurnal Internasional Hukum Blockchain,”Crenshaw menguraikan keyakinannya bahwa komunitas DeFi harus mengatasi masalah dengan transparansi dan pseudonymous (nama samaran) dan mencoba untuk mematuhi aturan SEC. Lebih lanjut, Crenshaw menyatakan:
“Struktur peraturan yang memberikan perlindungan utama di pasar lain belum diadopsi secara luas di lingkungan DeFi dalam jangka panjang.”
Ketika membericarakan apa yang Crenshaw anggap sebagai kurangnya transparansi, dia mengatakan DeFi tidak memiliki perlindungan terhadap pasar, yang “berkontribusi pada pasar dua tingkat (two-tier) di mana investor profesional dan para pakar mendapatkan keuntungan yang sangat besar.”
Terlepas dari kenyataan bahwa sebagian besar kode proyek DeFi adalah open source dan semua transaksi dicatat pada on-chain, Crenshaw mengklaim bahwa investor ritel berada pada posisi yang kurang menguntungkan dibandingkan investor profesional, yang memiliki sumber daya untuk melakukan audit kode dan tim developer.
Menurutnya, “tidak masuk akal untuk memiliki sistem keuangan yang mengharuskan investor untuk menjadi penafsir yang kompeten akan kode yang kompleks.”
Dia menyarankan bahwa ketika pelaku pasar beroperasi dengan nama pseudonyms, menjadi lebih sulit untuk mengidentifikasi dan melawan manipulasi pasar melalui bot dan collusive trading. Investor sangat rentan terhadap kerugian akibat manipulasi pasar, klaimnya, karena sinyal reguler seperti volume perdagangan dan momentum menjadi tidak akurat.
Lebih lanjut, Crenshaw merekomendasikan bahwa proyek DeFi harus terlibat dalam diskusi terbuka dengan SEC untuk menemukan solusi terhadap masalah bagaimana pseudonymity dapat diatasi dengan regulasi yang berlaku.
Kemampuan untuk tetap menggunakan pseudonymous telah lama dipandang sebagai manfaat daripada sebagai masalah dalam komunitas DeFi. Crenshaw, di sisi lain, tidak merasa bahwa investor harus memprioritaskan hal tersebut untuk menghasilkan keuntungan.
“Saya percaya sebagian besar investor ritel beralih ke DeFi karena mereka menginginkan keuntungan yang lebih baik daripada yang bisa mereka dapatkan dari investasi lain” jelasnya.
Dalam pidatonya di konferensi SEC Speaks pada 12 Oktober, Crenshaw menunjukkan bahwa kerangka peraturan yang tersedia, seperti fungsi kontrol internal yang kuat terhadap pasar lain, sudah cukup untuk melindungi investor di arena pasar digital.
Sementara kritik Crenshaw saat ini terhadap DeFi tidak mendekati penentangan sengit antara Senator Elizabeth Warren dan mantan Komisioner Komisi Perdagangan Futures Komoditas, Dan Berkovitz terhadap RUU tersebut. Hal ini berbeda dari posisi Komisaris SEC Hester Pierce, yang mendukung aturan perlindungan setara dengan memberikan tengat tiga tahun kepada para developer untuk membangun jaringan terdesentralisasi.
Sumber: https://cointelegraph.com/news/sec-commissioner-defi-must-address-transparency-and-pseudonymity