Headlines

Malaysia Menciduk Penambang Kripto Ilegal dan Menyita Perangkat Penambangan Kripto untuk Menyelamatkan Daya Listrik Negara

penambang kripto ilegal

Negara-negara di belahan dunia mempunyai beragam asalan untuk melarang penambangan Bitcoin, mulai dari kecemasan politik hingga finansial. Namun, satu negara di Asia Tenggara telah menciduk penambang kripto ilegal demi menghemat daya listrik negara mereka.

Malaysia dikenal sangat protektif terhadap sumber daya listrik negara mereka. Baru-baru ini, pihak berwenang di negara bagian Serawak telah menangkap dua penjaga di tempat pembangunan kripto ilegal. Kabar ini diterbitkan di portal berita lokal malaymail.com.

Baca juga Bitmain Tidak akan Mengirimkan Peralatan Penambangan Crypto ke China

Saat ini polisi masih mencoba melacak keberadaan pemilik penambangan kripto ilegal tersebut. Mereka melaporkan bahwa sejak memulai operasi penambangan tersebut pada Februari lalu, tempat itu sudah menambang sekitar $44.252 dalam satuan nilai uang kripto. Laporan itu tidak merincikan hasil penambangan murni Bitcoin atau ada campuran koin lainnya.

Di antara semua perangkat keras yang disita, polisi juga menyita 90 alat pembor penambangan. Disinyalir dari beberapa kasus penambangan Bitcoin ilegal sebelumnya, investiasi penambangan Bitcoin ilegal ini ada sangkut pautnya dengan Sarawak Electrical Ordinance. Kasus ini merupakan kasus pencurian listrik dan penyitaan 1.200 alat pembor penambangan kripto.

Menurut Bank Negara Malaysia, Bitcoin tidak dianggap sebagai alat pertukaran yang sah, tetapi uang kripto tidak ada peratur yang mengatur peredarannya. Sementara penambangan Bitcoin tidak ilegal, Malaysia hanya mejatuhi hukuman karena mencuri daya listrik negara secara ilegal dan mengambil kabel listrik tanpa izin.

Tarif listrik di Malaysia dapat dikatakan relatif murah. Namun, daya yang dibutuhkan untuk penambangan Bitcoin memakan daya listrik yang cukup masif. Oleh karena itu, menyedotan daya listrik berskala besar, yang semestinya adalah konsumsi bersama untuk publik, dikategorikan sebagai tindakan ilegal dan merugikan negara Malaysia.

Mesti begitu, sampai saat ini belum ada wacana untuk meregulasi seluruh aspek mengenai Bitcoin di mata hukum. Kejadian pencurian daya listrik oleh penambang Bitcoin ilegal tahun ini sudah beberapa kali terciduk. Pada Juli lalu, pihak berwenang Malaysia menyita 1.069 alat pembor penambangan Bitcoin ilegal dan alat pengemudi mesin giling senilai lebih dari $1 juta. Dampak dari penyitaan perlengkapan penambangan Bitcoin ini sempat memengaruhi pasang arus hashrate kala itu.

Walaupun pihak berwenang Malaysia masih ada pro dan kontra mengenai Bitcoin, Bank Negara Malaysia merupakan bagian dari Project Dunbar. Project Dunbar merupakan proyek yang melibatkan bank dari beberapa negara untuk menguji teknologi Central Bank Digital Currency (CBDC).

Sumber: https://ambcrypto.com/malaysia-police-charge-illegal-crypto-miners-and-seize-rigs-to-save-charge