Pada hari Jumat, juara bertahan Liga Premier, Manchester City, mengumumkan kesepakatan yang menyebut OKX sebagai mitra bursa kripto resmi mereka. Kesepakatan yang merupakan upaya pertama OKX untuk memasuki dunia olahraga tersebut mencakup tim pria dan wanita Manchester City serta proyek esports mereka. Selain itu, termasuk juga keterlibatan pihak OKX dalam kedua venue Manchester City, yaitu Stadion Etihad yang berkapasitas 55.000 kursi dan Stadion Akademi yang berkapasitas 7.000 orang, serta kolaborasi pada proyek-proyek yang akan datang.
Meskipun ketentuan finansial kesepakatan tersebut masih belum diungkapkan, sebuah sumber mengatakan bahwa kesepakatan OKX dengan klub tim sepak bola tersebut keuntungannya akan mencapai jutaan dolar setiap tahunnya. Manchester City merupakan klub tim sepak bola termahal keenam di dunia dengan nilai $4 miliar. Kesepakatan tersebut adalah upaya terbaru dari sekian banyaknya bursa aset kripto yang mulai melakukan ekspansi di dunia olahraga untuk mendapatkan lebih banyak audiens dari industri tersebut.
Baca juga Mantan Pemain Klub Manchester United akan Meluncurkan DAO untuk Investasi Terkait Olahraga
Terdapat beberapa kesepakatan yang tercatat pada tahun lalu. Di antaranya yaitu FTX yang menyetujui kesepakatan berjangka 19 tahun dengan nilai $135 juta untuk hak penamaan arena Miami Heat. Sementara itu, ada juga Crypto.com yang menghabiskan lebih dari $700 juta untuk menggantikan Staples Center Moniker selama 20 tahun ke depan.
Keduanya juga telah mengumpulkan daftar endorser mereka. FTX membawahi beberapa atlet seperti Tom Brady, Steph Curry dan juga Shohei Ohtani. Sementara itu, Crypto.com mensponsori LeBron James. Laporan Nielsen baru-baru ini memperkirakan bahwa pengeluaran kripto dalam industri olahraga akan mencapai $5 miliar pada tahun 2026.
OKX adalah bursa aset kripto terbesar kedua berdasarkan volume transaksi derivatifnya, dengan lebih dari $20 triliun transaksi dalam 24 jam terakhir, menurut CoinMarketCap.com. Didirikan pada tahun 2017 oleh Star Xu, bursa yang sebelumnya bernama OKEx tersebut berbasis di Republik Seychelles dan beroperasi di lebih dari 100 negara. Pada bulan Januari, perusahaan tersebut mengatakan bahwa total trading di platformnya telah tumbuh hingga 700% selama tahun 2021 lalu.