Seorang mantan penasihat keuangan, Simon Hoadley (66), baru-baru ini menjadi korban penipuan investasi kripto yang mengakibatkan kerugian lebih dari $100.000. Kehidupan Hoadley sedang dilanda kesulitan, dengan ayahnya yang sakit parah dan istrinya yang berada di panti jompo. Dalam situasi pandemi yang penuh keterbatasan, dia memutuskan untuk mencoba berinvestasi dalam cryptocurrency.
Selama tahun pertama pandemi, pasar kripto mengalami lonjakan yang tak terhindarkan. Antara Maret 2020 dan Maret 2021, nilai Bitcoin meningkat sekitar 430%. Bagi Hoadley dan banyak orang lain yang merasa optimis, terasa sulit untuk tidak tergoda.
Dikutip dari BeinCrypto, Hoadley awalnya berinteraksi dengan sebuah perusahaan yang mengaku sebagai spesialis investasi kripto. Awalnya, perusahaan tersebut memberikan hasil yang positif, mendorongnya untuk berinvestasi lebih banyak. Ia mulai dengan jumlah yang sederhana, yaitu £250, namun akhirnya memberikan sekitar £80.000 atau sekitar $102.000. Namun, kebahagiaan itu berlangsung singkat ketika “investasi” tersebut mulai menghilang dan perusahaan tersebut berhenti merespons.
Setelah menyadari bahwa ia telah menjadi korban penipuan, Hoadley meminta nasihat dari seorang teman yang bekerja di bidang keuangan. Temannya menyarankannya untuk segera mengunjungi bank. Saat berada di bank, Hoadley kaget melihat bahwa penipu baru saja menguras $5.000 dari rekeningnya.
Baca Juga :Bank of America Menilai Mata Uang Nigeria Terlalu Rendah
Hoadley kemudian mencari bantuan dari spesialis penipuan CEL Solicitors, yang menghubungi Financial Ombudsman Service (FOS) atas namanya. Dengan upaya mereka, lebih dari £75.000 berhasil dipulihkan dari investasi kripto yang curang.
Fakta bahwa Hoadley, yang memiliki latar belakang sebagai penasihat keuangan, menjadi korban penipuan ini menunjukkan betapa seriusnya masalah ini. Meskipun FCA (Financial Conduct Authority) telah memberikan peringatan tentang risiko berinvestasi dalam aset kripto, jumlah orang Inggris yang terjun ke dalam investasi ini semakin meningkat. Sejak 2020, FCA telah melihat peningkatan sebesar 59% dalam pertanyaan terkait penipuan kripto.
Sayangnya, 79% konsumen yang menghubungi FCA terkait potensi penipuan kripto telah melakukan investasi sebelumnya. Untuk itu, FCA baru-baru ini mengeluarkan peringatan terkait bisnis pemulihan aset kripto yang tidak terdaftar, yang menawarkan bantuan dalam mengembalikan aset kripto yang dicuri.
FCA menekankan bahwa semua perusahaan dan individu harus memiliki wewenang yang diberikan oleh mereka jika ingin menawarkan atau menjual produk atau layanan keuangan di Inggris Raya. [VT]