Berkaitan dengan semakin banyaknya traders profesional yang memasuki bidang keuangan digital, Bitcoin (BTC) telah mengalami volatilitas yang cukup parah di pasar aset. Khususnya tahun ini. Kondisi tersebut menunjukkan korelasi yang semakin erat antara cryptocurrency dan aset keuangan tradisional.
Pergerakan harga dari cryptocurrency terbesar ini semakin menunjukkan pengaruhnya di pasar global. Menurut sebuah penelitian yang dilakukan oleh Goldman Sachs, korelasi aset dengan saham teknologi AS, minyak mentah, dan obligasi pemerintah meningkat secara signifikan selama dua tahun terakhir.
Bitcoin sering bergerak mendekati lock-step dengan Nasdaq 100 futures— derivatif yang dianggap sebagai proksi sentimen terhadap perusahaan teknologi Amerika. Hal ini karena pasar mengalami guncangan pada awal minggu di tahun 2022. Sementara pergerakan harga Bitcoin cenderung jauh lebih tajam dibandingkan banyak aset keuangan tradisional, hubungan antara dua kelas aset menjadi menarik untuk diteliti lebih lanjut oleh para analis dan investor.
“Sebelum pandemi, Bitcoin dan aset digital lainnya menunjukkan korelasi rendah dengan variabel pasar keuangan tradisional. Pada dasarnya, kripto selama ini berperilaku sebagai sebuah ekosistem yang sangat berbeda,” ungkap Zach Pandl, co-head of foreign exchange strategy di Goldman Sachs.
“Tetapi, selama dua tahun terakhir, karena Bitcoin menunjukkan tingkat adopsi yang lebih luas, korelasinya dengan aset makro turut mengalami peningkatan,” tambahnya.
Baca juga Blockfusion, Fasilitas Penambangan Bitcoin Memanfaatkan Air Terjun Niagara sebagai Energi Terbarukan
Fundstrat yang merupakan sebuah lembaga penelitian menghasilkan sebuah laporan terkait kripto dan pasar aset tradisional. Sejalan dengan narasi di atas, korelasi aset dengan ekuitas juga mengalami peningkatan.
Masuknya pihak keuangan yang besar ke pasar menjadi salah satu alasan utama mengapa Bitcoin saat ini tampak seperti aset berisiko tradisional lainnya. Dalam hal ini, Bitcoin seringkali dibeli oleh para investor saat perekonomian dinilai optimis, dan aset dijual saat perekonomian mulai menurun.
Di sisi lain, pemegang aset dalam jumlah besar (whales) memiliki pengaruh yang cukup kuat. Hal ini karena kepemilikan atas koin digital masih sangat terkonsentrasi. Pada saat yang sama, regulasi dan potensi perubahan dalam aturan keuangan di seluruh perekonomian juga menjadi faktor yang berpengaruh terhadap pergerakan harga Bitcoin.
Sumber: https://www.ft.com/content/a97e142b-e718-4cd0-8cfb-aedaaeb3f723