Headlines

Memahami APY Pada Investasi Kripto

illust - Memahami APY Pada Investasi Kripto

APY atau Annual Percentage Yield adalah salah satu metrik yang digunakan untuk mengukur keuntungan yang diperoleh investor dalam investasi kripto.

illust - Memahami APY Pada Investasi Kripto
Sumber : laptop man’screated by sorindari freepik

APY menghitung berapa banyak pengembalian yang dihasilkan dari investasi dalam satu tahun. Metrik ini sering digunakan untuk mengukur tingkat pengembalian pada staking, farming, dan lending.

Dalam investasi kripto, APY digunakan sebagai cara untuk menentukan berapa banyak keuntungan yang dapat dihasilkan dari investasi yang dilakukan. APY yang lebih tinggi berarti potensi pengembalian yang lebih besar, tetapi juga mengandung risiko yang lebih besar.

Salah satu contoh dari penggunaan APY dalam investasi kripto adalah pada platform lending seperti Aave dan Compound. Investor dapat meminjamkan aset kripto mereka kepada pengguna lain dan menerima bunga atas pinjaman tersebut. 

Baca Juga : Staking Dan Mining, Bedanya apa?

Tingkat bunga yang ditawarkan bervariasi tergantung pada aset yang dipinjamkan dan permintaan pasar. APY digunakan untuk menunjukkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari pinjaman tersebut dalam jangka waktu satu tahun.

APY juga digunakan dalam staking dan farming. Staking adalah proses menyimpan kripto dalam wallet tertentu dan mengamankan jaringan blockchain. Sebagai imbalan, staker menerima hadiah dalam bentuk token kripto. 

Sedangkan farming adalah cara untuk memperoleh token kripto baru dengan menyediakan likuiditas pada protokol DeFi. Di sini, APY digunakan untuk menunjukkan tingkat pengembalian yang diharapkan dari stake atau farming dalam jangka waktu satu tahun.

Namun, investor harus berhati-hati saat menggunakan APY sebagai ukuran untuk menentukan investasi yang aman dan menguntungkan. APY yang tinggi seringkali disertai dengan risiko yang lebih besar.

Investor harus melakukan riset terlebih dahulu untuk memahami risiko yang terkait dengan investasi yang ditawarkan, termasuk potensi kerugian dan ketidakpastian pasar.

Selain itu, APY juga bisa dipengaruhi oleh faktor eksternal seperti fluktuasi pasar, likuiditas, dan permintaan pasar. Oleh karena itu, investor perlu memantau perubahan pasar secara teratur dan melakukan analisis risiko sebelum membuat keputusan investasi.

Sumber : coinkickoff.com