Cryptocurrency merupakan salah satu instrumen investasi terpopuler yang semakin tumbuh sejak kemunculan Bitcoin pada tahun 2009. Dengan mengandalkan teknologi blockchain yang terdesentralisasi, berbagai Altcoin terus diluncurkan sehingga berhasil menarik perhatian para investor maupun trader yang mengagumi atau bahkan ingin tahu lebih tentang teknologi blockchain.
Sebagai mata uang digital yang dapat digunakan sebagai alat pembayaran dan investasi, ada berbagai cara yang dapat Anda lakukan untuk mendapatkan cryptocurrency seperti BTC, ETH, LTC, DOT, dll. Dan salah satu cara yang paling banyak digunakan para pelaku pasar untuk mendapatkan atau mengembangkan aset kripto mereka yaitu dengan memperdagangkannya atau yang lebih dikenal dengan istilah “trading.”
1. Apa Itu Trading?
Trading merupakan kegiatan jual beli aset investasi dengan tujuan mendapatkan keuntungan dari selisih harga beli dan harga jual, seperti sistem perdagangan komoditi pada umumnya. Namun tidak seperti jual beli tradisional yang mempertemukan penjual dan pembeli di pasar fisik, trading dilakukan secara online di pasar online yang disebut dengan bursa.
Ada berbagai macam instrumen investasi yang bisa diperjualbelikan di bursanya masing-masing, seperti saham, cryptocurrency, forex, obligasi, reksadana, dll. Setiap instrumen investasi memiliki bursa khusus dan berbagai regulasi khusus pula. Setiap instrumen investasi juga memiliki kelebihan, kekurangan, dan risikonya masing-masing yang harus Anda pahami sebelum memperdagangkannya.
2. Memahami Trading Cryptocurrency
Cryptocurrency merupakan salah satu inovasi dunia fintech yang berhasil mempermudah pembayaran dan pertukaran aset digital secara global dengan memanfaatkan berbagai keunggulan teknologi blockchain. Seperti yang telah dijelaskan di poin sebelumnya, kelebihan kripto dibanding instrumen investasi lainnya adalah kemampuannya untuk menjadi alat pembayaran di seluruh dunia.
Saat ini terdapat ribuan Altcoin, meskipun Bitcoin (BTC) masih menjadi cryptocurrency dengan likuiditas dan nilai tertinggi. Namun perkembangan ini menunjukkan meningkatnya minat para pelaku pasar untuk mengadopsi kripto dan memanfaatkannya sebagai aset investasi jangka panjang maupun jangka pendek.
Seperti aset lainnya, trading cryptocurrency dilakukan di bursa yang menyediakan berbagai fitur trading. Salah satu keunggulan kripto adalah bursa kripto yang tersedia selama 24 jam, sehingga Anda bisa melakukan trading untuk mendapatkan keuntungan maksimal kapan pun Anda mau. Selain itu, kripto merupakan aset dengan volatilitas tinggi, yaitu pergerakan harga yang sangat cepat berubah dengan sensitivitas tinggi terhadap isu-isu pasar dan regulasi pemerintah.
Volatilitas yang tinggi ini bisa menjadi kelebihan dan kekurangan kripto, sesuai dengan bagaimana Anda memanfaatkannya. Dengan perubahan harga yang cepat, sebenarnya Anda bisa mendapatkan untung yang besar dan berkali-kali setelah melakukan analisis fundamental dan teknikal.
3. Risiko Trading Cryptocurrency
Dengan berbagai keunggulan dan popularitasnya yang terus melonjak, cryptocurrency memiliki berbagai risiko yang harus Anda ketahui dan pahami sebelum melakukan trading kripto. Berikut adalah beberapa risiko trading cryptocurrency.
- Penipuan dan Pencucian Uang
Hal utama yang harus Anda perhatikan adalah risiko penipuan dan pencucian uang di dunia kripto yang cukup besar. Namun risiko ini mudah dihindari dengan memilih bursa yang sudah terbukti aman dengan rekam jejak yang baik.
- Volatilitas Harga
Harga cryptocurrency dapat naik dan turun dengan drastis dalam waktu yang singkat, inilah yang dimaksud dengan volatilitas. Volatilitas harga yang tinggi menjadi risiko utama yang harus dipahami oleh para trader, terutama trader pemula.
- Peretasan
Sebagai aset digital, kripto juga disimpan secara digital dengan menggunakan private key dan seed phrase sebagai pengamannya. Namun ada beberapa kasus peretasan kripto yang terjadi di bursa seperti Binance dan juga wallet pribadi milik trader kripto. Sehingga sangat penting untuk menggunakan cold wallet yang lebih aman dibanding wallet lainnya, dan pilih bursa kripto yang memiliki asuransi perlindungan dana untuk meminimalisir risiko ini.
- Regulasi Pemerintah
Regulasi adalah salah satu ancaman paling serius terhadap pertumbuhan cryptocurrency yang berkelanjutan. Pemerintah di seluruh dunia telah memberlakukan peraturan untuk membatasi penggunaan cryptocurrency di negara masing-masing. Mereka menganggap cryptocurrency sebagai cara untuk menghindari peraturan keuangan dan memfasilitasi pencucian uang.
Baca juga Bursa Aladdin Menyambut Trader Baru Mereka dengan Promosi #MyFirstTrade
4. Cara Memulai Trading Cryptocurrency
Sebelum melakukan trading kripto, berikut adalah langkah-langkah awal yang harus Anda lakukan.
1. Pilih Bursa Kripto yang Tepat
Langkah pertama yang harus dilakukan semua jenis trader adalah memilih bursa kripto yang tepat. Beberapa bursa kripto terpopuler yang bisa Anda gunakan yaitu Coinbase Exchange, Binance, FTX, Kraken, Uniswap, PancakeSwap, dll.
2. Daftar Akun Trading Anda
Sebelum memulai trading, Anda harus membuka akun perdagangan di bursa kripto pilihan Anda. Jika Anda memilih centralized exchange, bursa akan membutuhkan berbagi data KYC (Know Your Customer).
3. Danai Akun Anda
Setelah membuka akun, Anda harus mentransfer sejumlah uang ke akun trading kripto untuk membeli kripto yang akan Anda perdagangkan.
4. Pilih Cryptocurrency yang akan Anda Perdagangkan
Anda perlu memutuskan koin mana yang ingin Anda investasikan. Sejauh ini, beberapa koin yang populer adalah Bitcoin (BTC), diikuti oleh Altcoin lain seperti Ether (ETH), Binance Coin (BNB), Tether (USDT), Ripple (XRP), Solana (SOL), dan Dogecoin.
5. Simpan Cryptocurrency Anda
Penyimpanan adalah bagian terpenting setelah Anda melakukan pembelian. Anda bisa menyimpan kripto di bursa, namun pilihan ini terlalu rentan dengan serangan hacker. Oleh karena itu, Anda harus menyimpan private key Anda di crypto wallet.
6. Plih Gaya Trading Anda
Setelah melewati lima langkah di atas, Anda bisa mulai melakukan trading kripto. Anda harus menentukan gaya dan timeframe trading Anda untuk mendapatkan keuntungan maksimal.
5. Tips Trading Kripto dengan Aman
- Gunakan Cold Wallet
Tidak seperti hot wallet, cold wallet tidak terhubung ke internet sehingga tidak rentan terhadap serangan siber. Menyimpan private key Anda di cold wallet yang juga dikenal sebagai hardware wallet adalah opsi yang paling aman karena jenis wallet ini dienkripsi.
- Gunakan Koneksi Internet yang Aman
Saat melakukan trading atau transaksi kripto, gunakan hanya koneksi internet yang aman dan hindari jaringan Wi-Fi publik. Bahkan saat mengakses jaringan rumah Anda, gunakan VPN untuk keamanan tambahan. VPN mengubah alamat IP dan lokasi Anda, menjaga aktivitas penjelajahan Anda tetap aman dan pribadi dari peretas.
- Diversifikasi Aset Anda dengan Lebih dari Satu Jenis Wallet
Karena tidak ada batasan untuk pembuatan wallet, Anda dapat mendiversifikasi investasi cryptocurrency Anda di beberapa wallet. Gunakan satu wallet untuk transaksi harian Anda dan simpan sisanya di wallet terpisah. Ini akan melindungi portofolio Anda dan mengurangi hilangnya pelanggaran apa pun ke akun kripto Anda.
- Amankan Perangkat Pribadi Anda
Pastikan perangkat pribadi terlindung dari virus atau malware. Gunakan anti-virus dan firewall yang kuat untuk meningkatkan keamanan perangkat Anda untuk menghindari peretas memanfaatkan kelemahan dengan menulis kode untuk menargetkan kerentanan.
- Ubah Kata Sandi Anda secara Teratur
Tips ini sangat berguna untuk mengamankan aset kripto Anda. Namun jangan lupa untuk mencatat kata sandi baru yang Anda buat.
6. Jenis-Jenis Trader Kripto
Secara umum, ada empat jenis trader kripto berdasarkan gaya trading dan timeframe yang digunakan.
- Scalper Trader
Scalper trader menggunakan gaya scalping, yaitu membeli dan menjual kripto dalam waktu singkat untuk mendapatkan keuntungan yang terjamin. Trader harus memantau dan memahami dampak dari setiap perubahan pasar. Mereka juga harus memahami biaya perdagangan. Mereka akan menghindari biaya transaksi yang lebih tinggi dari keuntungan mereka. Scalper trader memilih mendapatkan untung sedikit namun berkali-kali.
- Day Trader
Secara sederhana, day trader dapat disimpulkan sebagai trader yang paling setia dengan waktu trading-nya. Mereka selalu masuk dan keluar pasar di hari yang sama, dengan untung ataupun rugi. Day trader biasanya juga sangat memahami analisis teknikal.
- Swing Trader
Swing trader adalah trader yang melakukan trading jangka pendek dengan target tertentu. Mereka tidak bereaksi berdasarkan perubahan pasar selama mereka memahami tujuan jangka panjang mereka. Swing trader mengandalkan analisis teknikal. Mereka mengamati perilaku pasar aset saat ini dan masa lalu untuk menentukan harga di masa depan. Mereka selalu memanfaatkan fitur yang disediakan bursa untuk mengamati pergerakan harga.
- Position Trader
Position trader mirip seperti swing trader, tetapi lebih mendalam. Mereka mempelajari pasar sebelum berinvestasi dengan pikiran untuk keuntungan jangka panjang. Mereka tidak mengikuti tren dan grafik pasar seperti yang lainnya. Position trader mempelajari whitepaper sebuah proyek kripto. Mereka kemudian mengamati faktor pasar lainnya dan kinerja koin lainnya. Mereka hanya dapat berinvestasi dengan jaminan hasil jangka panjang.