FTX sebagai Crypto Derivative Exchange – Sejak kemunculan Bitcoin sebagai pionir kripto pada tahun 2009, Altcoin pun mulai bermunculan. Hingga saat ini sudah ada ribuan Altcoin yang terdaftar di bursa kripto di seluruh dunia. Kehadiran sistem blockchain yang baru, Altcoin, DeFi, exchange maupun NFT menunjukkan respon positif pelaku pasar terhadap dunia fintech baru, cryptocurrency.
Besarnya minat pelaku pasar untuk melakukan trading kripto mendorong para developer untuk menciptakan exchange terbaik versi mereka. Setiap exchange berusaha menciptakan inovasi baru dengan teknologi yang mereka miliki.
FTX adalah salah satu exchange dengan reputasi yang baik dan trading volume yang cukup tinggi. Dilansir dari CoinMarketCap, FTX memduduki posisi keempat berdasarkan trading score. FTX bisa menjadi salah satu exchange pilihan Anda untuk melakukan transaksi jual beli kripto.
Sebelum menggunakan FTX, sebaiknya Anda mengenal dulu lebih detail tentang FTX exchange dan berbagai produknya.
Baca juga KuCoin, Exchange Pilihan Para Trader
1. Apa Itu FTX?
FTX adalah centralized exchange dengan spesialisasi sebagai exchange derivatif dan leverage produk. FTX didirikan pada tahun 2018 oleh lulusan MIT dan eks-trader ETF internasional Jane Street Capital, Sam Bankman-Fried. Exchange ini didirikan di Antigua dan Barbuda dan berkantor pusat di Bahama.
FTX adalah exchange yang menawarkan berbagai produk trading seperti derivatif, opsi, produk volatilitas, dan token leverage. FTX juga menyediakan spot markets di lebih dari 100 trading pairs yang berbeda. Seperti BTC/USDT, ETH/USDT, XRP/USDT, dan token asli FTX, FTT/USDT.
FTX menawarkan aplikasi desktop dan seluler yang bisa digunakan dengan sangat mudah untuk berbagai jenis tipe order. FTX adalah platform exchange yang cocok untuk pemula, trader profesional berpengalaman, dan juga whale.
2. Produk-Produk Unggulan FTX
FTX memiliki berbagai fitur yang bisa dimanfaatkan oleh trader profesional. Namun, ada beberapa produk FTX yang menjadi keunggulan mereka. Produk utama FTX meliputi futures, token levarage, opsi, MOVE, dan spot markets.
1. Futures
Futures adalah salah satu produk utama FTX yang sangat disukai para trader. Futures memungkinkan para trader untuk bisa mengambil taruhan panjang dan pendek untuk cryptocurrency terkemuka menggunakan lebih dari futures pairs kuartal dan perpetual dengan margin hingga 101 kali. Stablecoin, seperti USD dan Tether (USDT) digunakan sebagai jaminan untuk open dan maintain posisi.
2. Opsi
Opsi memungkinkan trader untuk berspekulasi tentang arah harga di masa depan. Trader juga bisa melakukan hedge terhadap open position mereka dengan berbagai opsi call dan put yang memberikan hak kepada pemegangnya. Tetapi bukan kewajiban untuk menjual atau membeli pada harga strike di masa depan.
3. Token Leverage
FTX menawarkan token berbasis ERC-20 yang memberikan trader eksposur leverage hingga 3x terhadap trading pairs yang mendasarinya.
Misalnya, ketika seorang trader open BULL/USD, 3x long token Bitcoin mengumpulkan 10% dari waktu pembelian, token leverage akan mendapatkan 30%. Token leverage FTX tidak memiliki persyaratan margin.
4. Spot Markets
FTX menawarkan lebih dari 100 pasang trading spot yang berbeda, memberikan eksposur ke mata uang kripto populer seperti Bitcoin, Ethereum, XRP Ripple, Cardano, dan Binance Coin.
5. Move
Move adalah kontrak yang memungkinkan trader untuk bertaruh seberapa jauh harga kripto akan bergerak selama periode waktu tertentu. Terlepas dari arahnya, pada dasarnya hal ini membuat trader bermain di atas volatilitas. Selama harga kripto bergerak naik atau turun di atas jumlah dolar tertentu, maka kontrak akan menghasilkan keuntungan.
3. Koin yang Didukung FTX
FTX adalah salah satu kripto exchange yang mendukung tidak terlalu banyak Altcoin untuk diperdagangkan di platform mereka. Namun FTX memuat lebih banyak koin dibanding Coinbase. FTX mendukung 275 jenis koin, dilansir dari CoinMarketCap. FTX mendukung koin yang likuid dan koin-koin populer, seperti:
-
- Bitcoin (BTC)
- Ethereum (ETH)
- Tether (USDT)
- Cardano (ADA)
- Ripple (XRP)
- Binance Coin (BNB)
- Solana (SOL)
- Polkadot (DOT)
- Dogecoin (DOGE)
- Litecoin (LTC)
- Chainlink (LINK)
- Bitcoin Cash (BCH)
- Uniswap (UNI)
4. Token FTT
FTX memiliki token pribadi dengan nama FTT. Token ini memberikan beberapa keuntungan bagi para pemegangnya yang terdiri dari:
- Dengan FTT, trader bisa mendapatkan potongan biaya trading.
- Mendapatkan keuntungan dari dana asuransi.
- FTT bisa digunakan sebagai jaminan untuk perdagangan berjangka.
5. Biaya FTX
Biaya yang mahal bukanlah menjadi masalah yang dihadapi pengguna FTX. FTX adalah exchange dengan biaya yang sangat murah dengan fitur yang cukup banyak.
Biaya yang dikenakan di FTX berbeda antara market maker dan market taker. Market maker dikenakan biaya 0,02% dan biaya untuk market taker hanya 0,07%. Jika market maker melakukan staking 25 FTT, maka tidak dipunggut biaya apapun.
Begitupun dengan biaya penarikan (withdrawal). Pengguna yang ingin melakukan penarikan token ERC-20 tidak dikenakan biaya penarikan atau pengiriman kontrak apapun.
6. Kelebihan FTX
Sebelum memutuskan untuk menggunakan FTX, Anda harus tahu kelebihan-kelebihan FTX yang akan Anda nikmati.
-
- Biaya yang murah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, biaya yang mahal bukanlah masalah yang dihadapi pengguna FTX.
- Likuiditas tinggi dan terjamin.
- Produk-produk unggulan. Inilah alasan mengapa FTX juga cocok untuk trader Produk-produk unggulan seperti move, spot markets, futures, dan opsi akan sangat membantu trader.
- Leverage
- Mendukung banyak aset untuk dijadikan sebagai j
- Tokenized stock.
- Autentikasi dua faktor yang lebih menjamin keamanan.
- Menggunakan Rest API yang ramah pengguna.
7. Kekurangan FTX
Kekurangan FTX yaitu mendukung tidak terlalu banyak koin. Hal ini dilakukan untuk mempertahankan likuiditas FTX. Namun, jika Anda ingin menukarkan koin yang baru rilis, Anda mungkin tidak menemukannya di FTX.
8. FTX VS Binance
FTX seringkali dibandingkan dengan Binance sebagai derivatif exchange terbesar. Binance dan FTX memiliki layanan perdagangan seperti spot trading, margin, staking, crypto index, dan perpetual swaps/futures. Namun ternyata ada beberapa perbedaan kedua platform ini.
1. FTX Memiliki Tokenized Stock
FTX lebih unggul karena memiliki tokenized stock. Dengan fitur ini, pengguna bisa membeli saham-saham Amerika yang ditokenisasi, sehingga mereka bisa membeli saham sesuai dengan budget yang dimiliki. Tidak perlu membeli minimal 1 lot seperti di bursa saham pada umumnya.
2. Biaya Market Maker dan Market Taker yang Berbeda
Biaya yang dikenakan untuk market maker dan market taker di Binance adalah 0,1%. Sedangkan market maker di FTX dikenakan biaya 0,02%. Dan jika market maker melakukan staking 25 FTT, maka tidak akan dikenakan biaya atau sama dengan 0%. Dan biaya untuk market taker hanya 0,07%.
3. Biaya Withdrawal
Pengguna yang ingin melakukan penarikan token ERC-20 tidak dikenakan biaya penarikan apapun. Sedangkan Binance memberikan tarif berbeda sesuai jenis aset. Biaya pengiriman kontrak adalah 0,015%.
4. FTX Memiliki Lebih Banyak Jaminan
FTX menawarkan lebih banyak aset yang bisa dijadikan jaminan, seperti USDC, TUSD, PAX, HUST, BTC, USDT, BNBN, UNI, BCH, saham token, dan 40+ koin lainnya. Sedangkan Binance hanya memiliki BTC, BUSD, ETH, dan EUR sebagai jaminan.
5. Leverage
FTX menyediakan leverage 101x dan Binance menyediakan leverage hingga 125x.
9. Cara Menggunakan FTX
Cara menggunakan FTX hampir sama dengan exchange yang lain. Anda hanya perlu melakukan pendaftaran dengan membuat akun di FTX. Anda hanya perlu mengisi data yang diminta dan menghubungkan wallet. Selanjutnya Anda sudah bisa menikmati fitur-fitur FTX. Anda bisa menggunakan FTX di PC atau seluler Anda.
Selanjutnya Anda dapat mengamankan akun Anda menggunakan autentikasi dua faktor di pengaturan profil. Anda perlu melengkai KYC Anda dengan detail yang tersedia. Hal ini dilakukan untuk memperketat keamanan akun Anda.
