Stablecoin, atau cryptocurrency yang didesain untuk mempertahankan nilai tetap dengan aset dasar tertentu, menjadi semakin populer di pasar cryptocurrency.
Salah satu keunggulan dari stablecoin adalah kemampuannya untuk mengatasi fluktuasi harga yang tinggi, sehingga dapat digunakan untuk tujuan yang lebih stabil seperti perdagangan dan penyimpanan nilai.
Namun, seperti halnya dengan semua aset investasi, ada risiko yang terkait dengan penggunaan stablecoin, yaitu risiko depegging. Depegging terjadi ketika nilai stablecoin tidak lagi sejalan dengan nilai aset dasar.
Hal ini dapat terjadi karena beberapa faktor, seperti penggunaan yang berlebihan, keterbatasan likuiditas, atau kegagalan sistem.
Baca Juga : 9 Istilah Keuangan Penting Yang Harus Diketahui
Saat terjadi depegging, nilai stablecoin mulai berfluktuasi, dan pengguna dapat mengalami kerugian finansial karena nilai stablecoin tidak lagi sebanding dengan aset dasar. Untuk menghindari depegging, beberapa stablecoin menggunakan mekanisme stabilisasi seperti token burn atau pembakaran token.
Mekanisme ini bekerja dengan cara mengeluarkan atau membakar sejumlah token stablecoin yang beredar di pasar ketika harga terlalu rendah dan menarik token kembali ke pasar ketika harga terlalu tinggi.
Dengan cara ini, pasokan stablecoin di pasar dapat diatur dan nilai stablecoin dapat dipertahankan pada tingkat yang sesuai dengan nilai aset dasar.
Selain itu, ada juga stablecoin yang mengadopsi mekanisme colateralization atau jaminan yang melibatkan penyimpanan aset dasar sebagai jaminan untuk mengeluarkan stablecoin.
Jika nilai stablecoin mulai turun, maka aset dasar yang digunakan sebagai jaminan dapat dijual untuk membeli kembali stablecoin dan menjaga nilai tetap sejalan dengan aset dasar.
Dalam situasi terburuk di mana stablecoin gagal mempertahankan nilai peg, maka para pengguna dapat mengalami kerugian finansial yang signifikan. Oleh karena itu, sebelum menggunakan stablecoin.
penting untuk memahami risiko depegging dan mekanisme stabilisasi yang ada. Selain itu, penting juga untuk memilih stablecoin yang memiliki reputasi baik dan memiliki keamanan yang memadai.
Penggunaan stablecoin dapat memberikan manfaat bagi para pengguna di pasar cryptocurrency. Namun, para pengguna perlu memahami risiko depegging dan memilih stablecoin yang memiliki mekanisme stabilisasi yang efektif untuk meminimalkan risiko dan memaksimalkan potensi keuntungan.
Sumber : cointelegraph.com