Dalam era digital, hak kekayaan intelektual atau intellectual property (IP) menjadi semakin penting, terutama dalam industri kreatif seperti seni, musik, dan desain. 

Saat ini, teknologi blockchain memungkinkan penggunaan non-fungible tokens (NFT) untuk melindungi hak kekayaan intelektual tersebut. 

Namun, penggunaan NFT juga dapat menimbulkan pelanggaran IP. Berikut beberapa cara untuk menghindari pelanggaran IP di ruang NFT:

1. Pastikan hak kekayaan intelektual dilindungi – Sebelum membuat NFT, pastikan bahwa hak kekayaan intelektual yang terkait dilindungi sepenuhnya, baik dengan merek dagang, hak cipta, atau paten. Hal ini dapat meminimalkan risiko pelanggaran IP.
2. Perhatikan lisensi yang digunakan – Pastikan Anda memahami lisensi yang digunakan saat membuat NFT. Beberapa lisensi seperti Creative Commons memungkinkan penggunaan karya tanpa izin, sementara lisensi lain mungkin membatasi penggunaan.
3. Verifikasi karya yang di-NFT-kan – Pastikan karya yang di-NFT-kan merupakan milik Anda atau Anda memiliki hak untuk meng-NFT-kan karya tersebut. Verifikasi identitas pemilik asli karya dan pastikan karya tersebut bukan hasil plagiat atau pencurian intelektual.
4. Hindari menggunakan konten yang melanggar hak cipta – Pastikan Anda tidak menggunakan konten yang melanggar hak cipta atau merek dagang saat membuat NFT, termasuk gambar, musik, dan video.
5. Gunakan platform NFT terpercaya – Gunakan platform NFT yang terpercaya dan memiliki aturan yang jelas tentang hak kekayaan intelektual. Selalu baca syarat dan ketentuan sebelum membuat NFT.

Baca Juga : Nasib NFT Setelah Kematian Pemiliknya

Dalam rangka untuk memanfaatkan potensi blockchain dan NFT untuk melindungi hak kekayaan intelektual, perlu ada kesadaran dan pemahaman tentang hak kekayaan intelektual dan cara menghindari pelanggarannya. 

Dengan mengikuti beberapa langkah sederhana ini, pelaku kreatif dapat membuat NFT yang aman dan sah secara hukum.

Sumber : cointelegraph.com