Thani Al Zeyoudi, Menteri Negara Perdagangan Luar Negeri Uni Emirat Arab, berbicara tentang cryptocurrency pada hari Jumat selama wawancara dengan Bloomberg di Davos, Swiss.
Dia mengatakan bahwa satu area yang ingin dikembangkan UEA adalah cryptocurrency, menambahkan:
“kripto akan memainkan peran utama bagi perdagangan UEA ke depan.”
“Yang paling penting adalah kami memastikan tata kelola global dalam hal cryptocurrency dan perusahaan kripto,” Al Zeyoudi menjelaskan.
“Kami mulai menarik beberapa perusahaan ke negara ini dengan tujuan agar kami dapat bersama-sama membangun tata kelola dan sistem hukum yang tepat, yang diperlukan,” kata pejabat tersebut.
Baca Juga : Tidak Ada Yang Melarang Kripto Di India Jika Prosedur Hukumnya Diikuti
Omar Sultan Al Olama, Menteri Negara UEA untuk Kecerdasan Buatan, Ekonomi Digital, dan Aplikasi Kerja Jarak Jauh, juga berbicara tentang regulasi cryptocurrency minggu lalu dalam sesi forum ekonomi dunia berjudul “Menemukan keseimbangan yang tepat untuk kripto” di Davos.
Dia mengonfirmasi bahwa tidak ada pertukaran kripto yang dilisensikan di UEA, dengan menekankan bahwa kerangka peraturan untuk cryptocurrency di UEA “tidak ringan.” Menteri berkata:
“UEA belum mengeluarkan satu pun perusahaan pertukaran kripto berlisensi di UEA, baik Binance maupun FTX tidak ada yang dapat bergabung dengan pelanggan mana pun bahkan pada minggu lalu.”
Otoritas Regulasi Aset Virtual Dubai (VARA), yang didirikan pada bulan Maret, juga menyatakan di situs webnya bahwa pihaknya belum memberikan izin operasi apa pun hingga saat ini. VARA bertanggung jawab untuk melisensikan dan mengatur sektor kripto di Dubai dan wilayah zona bebasnya berdasarkan hukum UEA.
Namun, sejumlah pertukaran mata uang kripto termasuk Binance , FTX , Okx , Bitoasis , dan Coinmena telah menerima lisensi sementara dari VARA. Otoritas baru-baru ini mengklarifikasi bahwa platform perdagangan kripto ini sedang dalam tahap pertama dari proses persetujuan empat tahap.
Menurut laporan “Gaya Hidup Digital” yang diterbitkan oleh Telecommunications and Digital Government Regulatory Authority (TDRA) Uni Emirat Arab, sekitar 11,4% penduduk UEA memiliki atau telah berinvestasi dalam cryptocurrency.
Sumber : news.bitcoin.com