Pada 25 Januari 2023, perusahaan pajak mata uang kripto, Recap, menerbitkan laporan penelitian yang menguraikan hub mata uang kripto teratas di dunia, dengan London diidentifikasi sebagai “kota metropolitan paling siap untuk kripto”.
Recap menggunakan kriteria yang digunakan dari delapan kategori berbeda, seperti jumlah perusahaan dan pekerja mata uang kripto, proporsi PDB setiap kota yang dihabiskan untuk R&D, ketersediaan ATM bitcoin, kepemilikan mata uang kripto, dan tarif pajak keuntungan modal.
Laporan Recap merinci bahwa London memiliki paling banyak orang yang bekerja di industri cryptocurrency dibandingkan dengan wilayah global lainnya. Kota ini adalah rumah bagi lebih dari 800 perusahaan berbasis mata uang kripto dan menjadi tuan rumah acara dan konferensi terkait mata uang kripto terbanyak kedua pada tahun 2022.
Laporan tersebut menyatakan bahwa kepemimpinan London sejalan dengan tujuan perdana menteri Inggris Rishi Sunak untuk mendirikan Inggris sebagai pusat dunia untuk teknologi dan investasi cryptocurrency.
Diikuti oleh Dubai, kota terpadat di Uni Emirat Arab, sebagai pusat cryptocurrency terbesar kedua. Menurut studi Recap, daya tarik Dubai sebagai tempat tinggal bagi investor cryptocurrency adalah karena tarif pajaknya yang 0%. Studi tersebut mencatat bahwa Dubai memiliki 772 perusahaan berbasis cryptocurrency.
Baca Juga : DOJ Mengatakan Bahwa Bankman-Fried Telah Berusaha Mempengaruhi Para Saksi
Lalu ada New York sebagai hub terbesar ketiga, dengan 843 perusahaan yang berspesialisasi dalam teknologi cryptocurrency dan blockchain. Kota di Amerika juga merupakan rumah bagi investasi terbesar dalam penelitian dan pengembangan cryptocurrency.
“Aset kripto telah tumbuh secara besar-besaran selama beberapa tahun terakhir, dan semakin saling terkait dengan pasar keuangan yang berlisensi, dan fakta bahwa begitu banyak kota menerimanya sebagai tanda positif,” kata Daniel Howitt, salah satu pendiri dan CEO Recap , mengomentari studi terbaru.
“London menjadi pusat kripto terkemuka di dunia adalah kabar baik bagi rencana pemerintah untuk menjadikan Inggris sebagai ‘pusat global untuk teknologi dan investasi aset kripto.”
London, Dubai, dan New York diikuti secara berurutan oleh Singapura, Los Angeles, Zug, Hong Kong, Paris, Vancouver, dan Bangkok. “Hong Kong, Paris, Vancouver, dan Bangkok melengkapi sepuluh besar karena pajak capital yang rendah, tingginya volume ATM kripto, dan jumlah orang di bidang kripto,” catat para peneliti Recap.
“Menariknya, San Salvador di El Salvador, berada di urutan ke-41 dalam tabel dengan hanya sepuluh orang yang bekerja dalam pekerjaan berbasis kripto padahal di El Salvador merupakan satu-satunya.
Sumber : news.bitcoin.com