Headlines

Meta Membuat Sistem AI Penerjemah Aktivitas Otak

Meta Membuat Sistem AI Penerjemah Aktivitas Otak

Meta, perusahaan teknologi raksasa yang terkenal dengan platform jejaring sosialnya, telah mengambil langkah besar dalam eksplorasi teknologi terkini. 

Mereka baru-baru ini mengumumkan pengembangan sistem AI yang mampu menerjemahkan aktivitas otak manusia menjadi gambar. 

Pendekatan revolusioner ini melibatkan gabungan metode pemindaian otak non-invasif yang 

dikenal dengan sebutan magnetoencephalography (MEG) dan sistem kecerdasan buatan (AI).

“Sistem AI ini dapat diterapkan secara real time untuk merekonstruksi, mulai dari aktivitas otak, gambar yang dirasakan dan diproses oleh otak setiap saat,” kata Meta

Langkah ini bukan tanpa landasan, mengingat Meta sebelumnya telah melakukan pekerjaan yang signifikan dalam menguraikan berbagai elemen, termasuk huruf, kata, dan spektogram audio dari rekaman intrakranial. 

Namun, inovasi terbaru mereka, yang baru saja diungkap melalui postingan di akun Meta di platform X (sebelumnya dikenal sebagai Twitter), telah menjadi sorotan utama. 

Postingan tersebut memperlihatkan kemampuan model AI dalam melakukan penerjemahan otak secara real-time. Demonstrasi ini mengilustrasikan bagaimana AI mampu mengartikan data pemindaian otak yang dihasilkan oleh MEG.

Baca Juga : Binance Membekukan Akun Kripto Terkait Hamas

Meskipun kemajuan yang menarik ini patut diapresiasi, penting untuk diingat bahwa sistem AI eksperimental ini memerlukan tahap pra-pelatihan yang intensif pada gelombang otak individu. 

Ini berarti bahwa para pengembang tidak sekadar melatih sistem AI untuk membaca pikiran, melainkan mereka melatih sistem untuk menghubungkan gelombang otak tertentu dengan gambar tertentu. 

Namun, tidak ada indikasi bahwa sistem ini mampu menciptakan gambaran pemikiran yang bersifat independen dari gambar yang telah dilatih oleh model tersebut.

Dengan demikian, Meta telah mencapai tonggak penting dalam menggabungkan teknologi pemindaian otak dan kecerdasan buatan, namun, tantangan dan pertanyaan etis seputar penggunaan teknologi ini tetap ada. [RH]