Meta Platforms, Inc., (NASDAQ: FB) dilaporkan sedang dalam proses mempersiapkan integrasi NFT dengan platform media sosialnya, yaitu Facebook dan Instagram. Menurut laporan Financial Times, Meta telah menugaskan tim dari divisi Facebook dan Instagram untuk membuat integrasi fungsionalitas yang memungkinkan pencetakan dan penjualan non-fungible token (NFT). Fungsi terbaru itu dikatakan akan membuat pengguna dapat menampilkan koleksi NFT mereka secara langsung melalui profil media sosial mereka.
Kepala perusahaan Instagram, Adam Mosseri, menyatakan pada bulan Desember bahwa platform sosial tersebut telah “secara aktif menjelajahi NFT.” Sementara laporan sebelumnya tentang topik tersebut mengklaim bahwa Instagram saat ini sedang melakukan pengujian internal untuk fitur yang menampilkan NFT. Program pengupayaan NFT Instagram adalah bagian dari inisiatif yang dipimpin oleh Kristin George, direktur produk dan kreator platform, serta David Marcus, yang sebelumnya memimpin divisi pembayaran dan kripto Facebook. Namun, Marcus telah meninggalkan Facebook dan digantikan oleh Stephane Kasriel, mantan CEO Upwork, sebuah platform untuk pekerja lepas.
Baca juga Bursa Cryptocurrency Bybit Meluncurkan Marketplace NFT
Meta masih belum merilis pernyataan resmi tentang pengembangan tersebut. Namun, menurut sumber yang mengetahui topik tersebut, Meta dikatakan juga menjajaki peluncuran marketplace bagi pengguna untuk membeli, menjual, atau bahkan memperdagangkan NFT. Fitur seperti itu tentunya tidak lagi mengejutkan, karena Meta, khususnya, telah mengubah namanya menjadi perusahaan metaverse, yang diumumkannya kepada audiens global pada 28 Oktober 2021.
Selama pengumuman, CEO Meta, Mark Zuckerberg, mengatakan bahwa NFT merupakan peluang yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pasar aset digital setelah Meta merilis metaverse-nya sendiri. Meta telah mengungkapkan bahwa mereka menginvestasikan $10 miliar per tahun untuk membangun metaverse selama satu dekade. Di sisi lain, pasar NFT global telah mengalami peningkatan yang meroket, dengan perkiraan total pendapatan sekitar $40 miliar pada tahun lalu.
Branding ulang tersebut menandai pergeseran penting dari fokus jangka panjangnya untuk membangun industri metaverse, yang dianggap Meta sebagai ekstensi digital dari dunia nyata. Upaya Meta untuk membuat terobosan ke ruang metaverse terutama sedang dipersiapkan melalui kehadirannya yang mapan di media sosial, dengan penambahan ekstensif fitur realitas virtual (virtual reality) dan augmented reality. Namun, upaya mengintegrasikan NFT ini masih pada tahap pengembangan awal, dan detailnya juga kemungkinan akan berubah ketika fitur tersebut dirilis.