Pada minggu lalu, MicroStrategy (MSTR) mengumumkan pembelian aset sejumlah $25 juta dalam bentuk Bitcoin (BTC) di bulan Januari. Langkah tersebut disampaikan oleh Michael Saylor selaku CEO melalui sebuah podcast kripto “UpOnly.”
Didirikan pada 1980-an, MSTR merupakan intelijen bisnis dan penyedia software yang diperdagangkan secara publik. Saat ini, MSTR lebih dikenal dengan $4.7 miliar dalam Bitcoin yang dimilikinya di neraca.
Sebelum pembelian Bitcoin tersebut, BTC sudah menjadi salah satu perusahaan publik independen terbesar di industri kripto. Pada tahun 2020, pendapatannya mencapai $480 juta dan memiliki margin EBITDA sebesar 8.29%.
Berkaitan dengan tanggapan Federal Reserve pada tahun 2020 tentang Covid-19, pelonggaran kuantitatif besar-besaran membantu mendorong pasar ekuitas ke ATH baru. Melonjaknya harga saham memungkinkan beberapa perusahaan seperti Apple, Amazon, dan Tesla untuk melakukan akuisisi yang lebih besar untuk memperluas operasi mereka.
Baca juga Rantai Restoran Everbowl Mengadopsi Standar Bitcoin
Salah satu saham yang tidak mengalami peningkatan adalah MSTR. Bahkan, pergerakannya sangat lambat sejak sebelum pandemi melanda. Tanggapan QE pandemi Federal Reserve tidak mengubah banyak hal untuk MicroStrategy. Saat S&P 500 dan banyak saham berkembang, saham MSTR terus mengalami penurunan.
Saylor menggambarkan kinerja perusahaannya sebagai sebuah usaha yang sangat sulit dan memiliki banyak hambatan. Lebih buruk lagi, inflasi mulai meningkat dan daya beli terhadap pasar saham merosost tajam. Sehingga, membeli Bitcoin sama halnya dengan mengikuti arus pergerakan harga aset.
Apabila prediksi perusahaan terkait Bitcoin benar, membeli dalam jumlah besar merupakan bagian dari strategi yang terbukti sangat menguntungkan dalam jangka panjang. Hal itu terjadi meskipun perusahaan mengalami kerugian jangka pendek dalam pendapatannya.
Berdasarkan prinsip akuntansi secara umum, perusahaan diharuskan mengambil biaya penurunan nilai pada aset digital jika harga pasar aset turun di bawah harga beli perusahaan. Selama kuartal keempat tahun lalu, MSTR mengambil biaya penurunan nilai sebesar $147 juta.
Menariknya, apabila seluruh harapan MSTR tercapai, perusahaan dapat mempertahankan daya belinya, melakukan lindung nilai (hedge) terhadap inflasi, dan bahkan berpotensi mengungguli pasar saham yang lebih luas. Maka dari itu, perusahaan meyakinkan publik bahwa MicroStrategy akan terus membeli Bitcoin dan menggunakannya dengan cara yang produktif sehingga mampu menambah nilai bagi pemegang saham.
Sumber: https://www.coindesk.com/markets/2022/02/06/the-corporate-argument-for-bitcoin/