Pada 24 November, harga koin Shiba Inu (SHIB) mengalami penurunan yang lebih tajam berkaitan dengan memudarnya minat daya tarik ritel traders. Selama ini, mereka berkontribusi dalam lonjakan harga lebih dari 535% hingga mencapai titik all-time-high (ATH) $0.00008854.
Setelah pergerakan harga koin mencapai titik ATH pada 28 Oktober, harga SHIB jatuh hingga lebih dari 60% . Hal ini menunjukkan bahwa para traders secara aktif telah mengunci keuntungan Shiba Inu mereka. Hal ini juga mengakibatkan adanya penurunan yang signifikan dalam volume instrumen benchmark SHIB, SHIB/USDT, dan Binance terkait turunnya minat ritel. Sehinigga dalam waktu lima hari, perkiraan nilai pasar SHIB menurun hingga $21.30 miliar dari sekitar $28.31 miliar.
Baca juga Investor SHIB Mendapatkan Peringatan Terkait Penipuan oleh tim Shiba Inu
Berdasarkan data pencarian Google (Google Trends), minat yang berkurang di pasar Shiba Inu selama dua belas bulan mengalami penurunan dari 100 menjadi 20. Data tersebut hampir sejalan dengan koreksi harga SHIB yang mencapai 60%. Menurut Akex Jruger selaku pakar pasar independen, penurunan Google Trends untuk pencarian SHIB mengindikasikan bahwa token telah berusaha meningkatkan pergerakan harga. Putaran penjualan terbaru di pasar SHIB juga mengindikasikan potensi kerugian yang lebih besar.
Sementara itu, ketika harga SHIB cenderung lebih rendah, level retracement Fibonacci yang diidentifikasi dapat menghadirkan potensi peluang masuk dan keluar. Sedangkan pada harga terbaru SHIB, pengujian garis Fib 0.618 pada harga $0.00003792 sebagai level support intermediate.
Dalam hal ini, kemampuan SHIB untuk melakukan pengujian ulang garis tren yang miring ke atas sebagai resistensi, telah meningkat setelah pantulan dari harga dasarnya. Di sisi lain, pergerakan harga di bawah $0.00003792 dapat memungkinkan adanya dorongan harga SHIB ke garis Fib 0.786 pada harga $0.00002394.
Berkaitan dengan hal tersebut, IncomeSharks yang merupakan analis pasar juga mengidentifikasi area di sekitar $0.00002394 sebagai ‘zona beli’ yang cukup potensial. Selain itu, muncul kemungkinan formasi bull flag di pasar SHIB yang mampu menetralkan kekhawatiran aksi jual. Seringkali, traders menetapkan target kenaikan harga pada tinggi bull flag, sehingga harapannya intrumen dapat menembus di atas kisaran flag dengan volume harga yang lebih kuat.
Sumber:
