Sejauh ini, infrastruktur Ethereum (ETH) untuk aplikasi terdesentralisasi berbasis smart contract tidak tertandingi dalam industri blockchain. Hal ini karena keunggulan penggerak utamanya. Namun, dominasi ini telah berkurang secara signifikan selama beberapa tahun terakhir. Terutama dengan munculnya beberapa jaringan Layer-1 yang menawarkan fitur serupa dengan Ethereum. Seringkali, jaringan alternatif tersebut memberikan harga yang lebih rendah dan kecepatan yang lebih tinggi.
Keunggulan para pesaingnya kini mulai disorot, terutama keputusan Coinbase yang mendaftarkan token berbasis Solana. Bursa cryptocurrency teratas ini telah mulai menerima transfer masuk dari dua token ekosistem Solana, FIDA dan ORCA. Keduanya adalah token Solana Program Library (SPL) yang setara dengan token ERC-20 Ethereum. Keduanya juga memiliki bursa terdesentralisasi Bonafide dan Orca yang dibangun di atas Solana untuk memfasilitasi perdagangan aset berbasis Solana.
Perkembangan tersebut menjadi pencapaian lain untuk Solana, yang sering disebut sebagai salah satu ETH killer di pasar aset digital. Hal tersebut mengikuti rumor terkait pasar NFT OpenSea yang menguji integrasi NFT yang dicetak dalam jaringan Solana bersama dengan dompet utamanya, Phantom. Terkait listing, OpenSea juga telah mengikuti pendekatan yang berfokus pada Ethereum hingga saat ini.
Solana dianggap sebagai platform kripto teratas berkaitan dengan pandangan bullish yang seringkali ditujukan untuk masa depan platform. Bahkan, Bank of America membandingkan Solana dengan Visa dan mengklaim bahwa jaringan tersebut dapat segera mencapai level itu dalam industri kripto dengan mengalahkan Ethereum.
Baca juga Synergy Land, Role-Playing Action Game (ARPG) Terbaru Solana Karya Synergy Studio
Terlepas dari optimisme, infrastruktur Solana masih tergolong baru dibandingkan dengan Ethereum Etherverse. ERC-20 teratas termasuk Shiba Inu dan Polygon Matic memiliki kapitalisasi pasar lebih dari $10 miliar. Sedangkan token SPL teratas seperti Ray dan MNGO memiliki kapitalisasi pasar sebesar $312 juta dan $151 juta. Kapitalisasi FIDA sendiri mencapai $133 juta pada saat penulisan.
Selain itu, masalah pemadaman berkelanjutan Solana telah mengurangi kepercayaan pengguna pada kemampuannya untuk menyelesaikan kemacetan transaksi. Terkait hal tersebut, Coinbase juga turut mengakui kelambatan transaksi yang terjadi.
Selain itu, kenaikan biaya gas Ethereum juga dianggap mendorong keberhasilan Solana. Hal ini karena transaksi di dalam jaringan Ethereum tidak lagi dinilai ekonomis.
Sumber: https://ambcrypto.com/coinbase-diverges-from-ethereum-lists-solana-based-tokens-fida-and-orca/