Nissan dan Toyota, dua produsen mobil Jepang, telah memasuki industri metaverse, menurut Nikkei Asia. Laporan tersebut mengatakan bahwa, fokus utama Nissan adalah membangun ruang realitas virtual untuk konsumennya. Toyota, di sisi lain ingin memperluas aksesnya, sehingga karyawan yang tertarik dapat berkomunikasi satu sama lain melalui avatar digital mereka.
“Karena semakin banyak orang yang bekerja dari rumah akibat dari pandemi, kami menawarkan karyawan muda sebuah alternatif komunikasi internal lainnya,” jelas juru bicara Toyota, menekankan bahwa pandemi ini telah memicu munculnya model komunikasi alternatif baru.
Nissan dan Toyota telah bekerja sama dengan pencipta game virtual reality VRChat untuk menghidupkan pengalaman metaverse mereka. Terlepas dari tujuan utama, perusahaan otomotif ini akan meluncurkan showroom dan show baru, serta pengalaman imersif lainnya.
Baca juga Komoverse, Auto-Battle Game di Jaringan Solana yang Terintegrasi dengan NFT dan Metaverse
Kedua perusahaan belum mengonfirmasi platform pengembangan metaverse mana yang akan mereka ajak berkolaborasi untuk memberikan pengalaman metaverse mereka kepada masyarakat umum.
Industri Otomotif Mengadopsi Teknologi Web3.0
Upaya metaverse Nissan dan Toyota bukanlah pertama kalinya perusahaan otomotif memasuki metaverse atau menggunakan teknologi yang berfokus pada Web3.0. Seperti yang dilaporkan sebelumnya pada bulan Januari, Lamborghini mengumumkan peluncuran seri Non-Fungible Token (NFT), yang menampilkan bahan yang telah melakukan perjalanan ke luar angkasa.
Selain Lamborghini, produsen mobil lain seperti Mercedes-Benz dan Volkswagen telah memasuki metaverse melalui penciptaan kampanye mereka sendiri. Mengingat bahwa bisnis besar ini mengakui sifat revolusioner cryptocurrency dan teknologi yang mendasari metaverse atau NFT, banyak yang tidak ingin tertinggal dalam mengimplementasikan teknologi ini.
Sumber: Blockchain.news