Headlines

Oman Memperkuat Peran Kripto Meski Masih Kontroversi dalam Islam

Oman Memperkuat Peran Kripto Meski Masih Kontroversi dalam Islam

Kesultanan Oman, negara di Asia Barat yang berada di pantai tenggara Semenanjung Arab, telah mengambil langkah berani dengan memperketat penggunaan cryptocurrency sebagai bagian dari strategi untuk menjadi pusat digital di kawasan yang kompetitif. 

Pada Agustus, pemerintah Oman mengumumkan investasi baru senilai hampir $800 juta dalam operasi penambangan mata uang kripto.

Tindakan berani ini semakin nyata ketika pada tanggal (23/8), Oman mengumumkan kemitraan senilai $300 juta dengan Phoenix Group, yang berbasis di Abu Dhabi, untuk mengembangkan lahan penambangan kripto berkapasitas 150 megawatt. 

Green Data City, yang merupakan entitas penambangan kripto berlisensi pertama di Oman, direncanakan akan menjadi operasional pada tahun depan.

Namun, langkah Oman dalam penambangan kripto ini muncul di tengah-tengah pertanyaan besar dalam dunia Islam mengenai kehalalan cryptocurrency. Perdebatan mengenai status halal atau haram cryptocurrency masih belum sepenuhnya teratasi di dunia Muslim.  

Baca Juga : Elon Musk Memuji Calon Presiden Dari Partai Republik Yang Pro-Kripto

Meskipun beberapa negara seperti Uni Emirat Arab telah memperkenalkan aturan yang mendukung industri kripto, negara lain seperti Turki masih memiliki batasan dalam penggunaan dan perdagangan mata uang kripto.

Dalam menghadapi keragaman pandangan ini, Oman tampaknya menegaskan komitmennya untuk mendorong inovasi digital dan ekonomi berbasis teknologi. 

Meskipun tantangan terus ada, langkah-langkah ini dapat membantu negara tersebut menjadi pemain utama dalam transformasi ekonomi dan teknologi regional. [RH]