Mata uang digital bank sentral (CBDC), yang mewarisi kecakapan finansial dari teknologi yang memicu cryptocurrency, dipandang oleh regulator di seluruh dunia sebagai metode untuk meningkatkan kemampuan fiat. Dengan mengumumkan aturan baru untuk memastikan pembentukan CBDC internal pada tahun 2025, Pakistan menambahkan namanya ke dalam daftar ini.
Untuk memastikan penerbitan CBDC yang tepat selama tiga tahun kedepan, Bank Negara Pakistan (SBP) menyetujui aturan baru untuk Lembaga Uang Elektronik (EMI), bisnis non-bank yang menyediakan alat pembayaran digital. Menurut outlet media lokal Arab News, Bank Dunia ikut serta membantu Pakistan dalam membuat undang-undang baru.
Peraturan tersebut mengamanatkan tindakan pencegahan terhadap pencucian uang dan pendanaan teror sambil mempertimbangkan perlindungan konsumen dan kewajiban pelaporan, selain kepatuhan jadwal untuk debut CBDC.
Bank negara, SBP, akan menerbitkan lisensi kepada EMI untuk penerbitan CBDC. Dalam pengumuman tersebut, Menteri Keuangan Asad Umar menyatakan bahwa penggunaan EMI dalam mempromosikan ekonomi digital akan melindungi lembaga keuangan dari ancaman keamanan siber.
Baca Juga : Penerbit stablecoin Circle menambahkan dukungan Apple Pay
Jameel Ahmad, wakil gubernur SBP, ingin menggunakan CBDC untuk mengatasi korupsi dan inefisiensi yang ditimbulkan oleh fiat telah menyatakan:
“Aturan bersejarah ini menunjukkan dedikasi SBP terhadap transparansi, penggunaan teknologi, dan digitalisasi sistem keuangan kita.”
Selain itu, negara tetangga India juga baru-baru ini bergabung dalam perlombaan untuk meluncurkan CBDC buatan sendiri. Pada 22 November, Reserve Bank of India (RBI) mengumumkan rencana ambisius untuk meluncurkan percontohan CBDC ritel pada akhir tahun 2022.
Bank sentral India, RBI, dilaporkan sedang dalam tahap akhir mempersiapkan peluncuran percontohan rupee digital ritel, yang awalnya akan diuji di antara 10.000 hingga 50.000 pengguna bank yang berpartisipasi
Sumber : cointelegraph.com
