Menurut tiga pendiri perusahaan game blockchain, sektor game kasual akan terus menjadi target utama bagi game blockchain dan nonfungible token (NFT) dalam game.
Kelompok Gamer terbesar di industri ini adalah Gamer Kasual, yang terkadang bermain game hanya sekedar saja dan jarang menghabiskan banyak waktu.
Salah satu pendiri game role-playing blockchain Illuvium, Kieran Warwick, menyebut pemain Kasual sangat “kritis” karena jumlah mereka yang sangat banyak.
Pada tahun 2023, akan ada lebih dari 3 miliar gamer di seluruh dunia, dengan setidaknya 1,95 miliar di antaranya adalah pemain biasa, menurut Exploding Topics.
Baca Juga : ZEBEDEE Dan VIKER Luncurkan Game Bitcoin Chess Dan Bitcoin Scratch Mobile
Warwick mengatakan para gamer yang tertarik untuk mendapatkan penghasilan dari game, banyak yang berasal dari negara berkembang dan terutama tertarik pada game seluler, sehingga menjadi semakin penting.
Namun, Warwick mengakui ada “tantangan besar” dalam membujuk pemain biasa untuk masuk ke pasar karena persepsi bahwa game blockchain memiliki kualitas yang lebih rendah.
Meskipun demikian, dia optimis bahwa NFT, blockchain, dan Web3 akan memiliki masa depan yang cerah di dalam game arus utama.
“NFT, blockchain, dan Web3 memiliki tempat dalam game arus utama dalam jangka panjang, karena pengembang game arus utama sudah bekerja keras untuk menggabungkan teknologi ini ke dalam game mereka, meskipun ada reaksi negatif dari komunitas mereka,” kata Warwick.
“Dengan semakin dikembangkannya game berbasis NFT yang menyenangkan dan menarik, kemungkinan besar para pemain akan merasakan manfaat dalam mengadopsinya dan tidak ingin kembali ke game tradisional,” tambahnya.
Yat Siu, salah satu pendiri dan ketua Animoca Brands berbagi pandangan serupa yang menyebut para Gamer Kasual “sangat kritis” untuk game blockchain dan NFT, dengan alasan:
“Game tetaplah game terlepas dari apakah itu kasual atau mid-core. Salah satu hal yang benar-benar membuat game arus utama menjadi lebih besar adalah para gamer kasual.”
Menurut Siu, industri game pernah mengalami masa sulit sekitar tahun 2010 dan 2011 dan “berhenti berkembang”. Akan tetapi munculnya game seluler membantu merevitalisasi dan menarik generasi baru gamer.
Sumber : cointelegraph.com
