Pasar kripto mendapati momen hijau yang cerah setelah Federal Reserve AS memilih untuk mempertahankan tingkat suku bunga pada kisaran 5,25-5,5%.
Keputusan ini diumumkan dalam rapat Federal Open Market Committee (FOMC) pada Rabu, 13 Desember 2023, atau Kamis dini hari di Indonesia.
Efeknya sangat terasa: pasar kripto secara keseluruhan merasakan apresiasi. Bitcoin dan Ethereum menanjak sekitar 1%, mendorong Bitcoin melintasi batas US$42.200 dan Ethereum mencapai level US$2.230.
Tidak hanya pasar kripto yang bersemangat, indeks saham Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq juga ikut merayakan, melonjak sebesar 0,55%, 0,61%, dan 0,6% beberapa menit setelah keputusan tersebut diumumkan.
Melihat data ekonomi yang dirilis sepanjang Desember, sepertinya AS akan menghadapi melemahnya ekonomi pada kuartal IV/2023.
Tanda-tanda awal dari penurunan ini bisa dilihat dari perlambatan di pasar tenaga kerja, yang biasanya tetap kuat meski dalam situasi tingginya suku bunga.
Walaupun angka inflasi pada November masih berada di 3,1% year on year dan inflasi inti masih di 4%, yang masih di luar target 2%, penurunan ekonomi bisa menjadi penghambat bagi The Fed untuk menaikkan suku bunga.
Dengan begitu, ada kemungkinan besar bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan FOMC yang berlangsung pada 30-31 Januari mendatang.
Pasca keputusan The Fed, investor cenderung memperhatikan tanda-tanda dari data ekonomi dan menimbang dampaknya terhadap pasar keuangan. Spekulasi mulai muncul mengenai arah kebijakan masa depan bank sentral, terutama terkait suku bunga.
Baca Juga : DeFi, Solusi Keuangan Terdesentralisasi untuk Masalah Devisa di Afrika
Potensi pelemahan ekonomi AS memberi indikasi bahwa The Fed mungkin akan tetap konservatif dalam menaikkan suku bunga.
Ini menciptakan ekspektasi bahwa pertemuan FOMC mendatang bisa sekali lagi melihat keputusan untuk mempertahankan tingkat suku bunga, mempengaruhi dinamika pasar global, termasuk pasar kripto yang terus dipantau dengan cermat oleh investor. [RH]