Headlines

Pasar Kripto Sedang Anjlok? Ini Strategi Jitu agar Tetap Bisa Hasilkan Profit

Illust : Pasar Kripto Sedang Anjlok- Ini Strategi Jitu agar Tetap Bisa Hasilkan Profit

Memang tidak mudah untuk dapat tetap tenang ketika aset kripto Anda mencetak kerugian dua digit. Akan tetapi, jangan hanya pasrah akan keadaan dan berharap portofolio aset kripto Anda akan selamat dari hantaman ombak bearish ini. Ikuti langkah-langkah sederhana ini agar Anda dapat memanfaatkan peluang pasar bear dengan maksimal.

1. Beli Aset Kripto ketika Harga Anjlok (dip) Menggunakan Trik DCA

Dollar-cost averaging (DCA) berarti menginvestasikan jumlah aset yang sama secara berkala. Dengan berinvestasi secara berkala, investor dapat meminimalisasi dampak volatilitas harga karena mereka membeli aset pada interval waktu yang berbeda. Jadi, investor akan berinvestasi pada harga beli rata-rata, tidak menginvestasikan asetnya satu kali pada satu harga.

Dengan demikian, dalam jangka panjang, investor dapat memaksimalkan peluangnya untuk mendapatkan keuntungan. Dengan strategi ini, investor juga akan lebih mudah menghadapi naik turunnya emosi akibat kenaikan atau penurunan harga yang drastis dalam industri kripto. Metode ini sangat cocok untuk investor pemula dan investor jangka panjang.

2. Gunakan Indikator untuk Menemukan Entry Point Terbaik

Bagi investor yang memiliki pemahaman dasar hingga pemahaman lebih tinggi tentang analisis teknis – praktik memprediksi pergerakan harga aset berdasarkan tren, indikator, dan pola grafik – dimungkinkan untuk menggunakan indikator tertentu untuk mengukur kapan aset telah mencapai titik terendah. Tentu saja, tidak ada indikator yang benar-benar sangat mudah, tetapi mereka sering kali dapat memberimu sinyal yang kuat saat harus membeli penurunan.

Baca juga Investor Berencana untuk Meluncurkan Bursa Saham Kripto Pertama di Gibraltar

Metode yang populer adalah dengan menggunakan indikator Relative Strength Index (RSI) – sebuah osilator momentum yang dicirikan oleh saluran dan garis yang berosilasi masuk dan keluar darinya. Ada dua elemen kunci untuk metode ini:

Overbought: Ketika garis indikator menembus di atas saluran, aset yang dimaksud dianggap “overbought” – dengan kata lain, dinilai sudah terlalu tinggi – dan biasanya menandakan bahwa harga akan segera turun kembali. Overbought merupakan istilah yang digunakan untuk menggambarkan situasi di mana harga sebuah aset kripto meningkat dari waktu ke waktu karena investasi yang berkelanjutan, tetapi tanpa adanya alasan investasi yang mendukung pergerakan tersebut.

Oversold: Ketika garis indikator pecah di bawah saluran, aset yang dimaksud dianggap “oversold,” atau undervalued, dan biasanya menandakan bahwa harga akan segera naik. Istilah oversold digunakan untuk menunjukkan bahwa sebuah aset kripto diperdagangkan pada harga yang lebih rendah dari nilai sebenarnya. Namun, oversold seringkali dianggap sebagai indikator yang bersifat subjektif karena seringkali hasilnya tergantung dari alat analisis yang digunakan.

3. Diversifikasi Investasi Anda di Berbagai Aset Kripto

Sebagaimana hampir tidak mungkin untuk memprediksi harga terendah ketika pasar bear, maka juga tidak mungkin untuk dapat memprediksi proyek kripto mana saja dapat yang akan pulih paling cepat atau terus reli ke level tertinggi.

Salah satu cara untuk melindungi investasi kripto Anda adalah dengan menggunakan strategi DCA (dollar-cost averaging) untuk berbagai aset kripto yang berbeda. Strategi ini mungkin akan melibatkan pengurangan ukuran perdagangan Anda menjadi lebih kecil lagi, tetapi, dengan melakukan itu, Anda akan mengurangi risiko secara keseluruhan. Tentu saja, tidak cukup untuk secara asal memilih aset kripto dan kemudian berinvestasi di dalamnya.

4. Tetap Tenang dan Jangan Sampai Panik

Hal ini mungkin tampak seperti hal remeh, tetapi mengelola emosi Anda selama pasar bear tidak semudah kedengarannya. Faktanya, ini sering digambarkan sebagai hal yang paling sulit untuk dikuasai ketika mempelajari cara berdagang secara profesional. Ekonom Amerika terkenal Benjamin Graham pernah berkata, “Individu yang tidak bisa menguasai emosi mereka tidak layak untuk mendapatkan keuntungan dari proses investasi.”