Bitcoin menunjukan institusionalisasi luar biasa pasca penurunan secara signifikan. Setelah aksi jual pada akhir pekan (major deleveraging event), pasar kripto terus menurun pada 6 Desember. Terlepas dari kenyataan bahwa peristiwa tersebut telah lalu, beberapa traders tetap khawatir terkait kemungkinan penurunan pasar yang berkelanjutan.
Saat ini, nilai pasar kripto global adalah USD 2.292 triliun dengan penurunan lebih dari 29%. Begitu pula dengan Bitcoin (BTC) yang mengalami penurunan nilai sebesar 4% selama 24 jam dan 17% dalam tujuh hari terakhir. Di saat yang sama, Ethereum juga turut mengalami penurunan sebesar 6% dalam 24 jam dan 8% dalam sepekan terakhir.
Berdasarkan kondisi tersebut, dominasi Bitcoin atau proporsi BTC dari seluruh kapitalisasi pasar kripto telah menurun. Hal tersebut sebagai akibat dari depresiasi yang jauh lebih besar.
Berkaitan dengan kondisi tersebut, Scott Melker atau The Wolf All Street yang merupakan salah satu trader memberikan peringatan terkait kemungkinan momen bearish jangka pendek hingga menengah selama akhir pekan. Melker juga skeptis terhadap kemungkinan rebound cepat dan harga $69.000 merupakan puncak sementara. Di sisi lain, ia percaya bahwa dalam jangka panjang, ia tidak memiliki kekhawatiran.
Baca juga Grayscale Melihat Peningkatan Minat terhadap Bitcoin yang Mendorong ETF BTC Spot
Selanjutnya, open interest Bitcoin terus mengalami penurunan secara signifikan terhadap nilai pasar kripto. Berdasarkan data Coinglass, open interest BTC berjangka di seluruh bursa sempat mencapai USD 16.92 miliar dan kemudian turun hingga USD 16.45 miliar.
Sesuai dengan data tersebut, Glassnode juga mennggambarkan aksi jual akhir pekan sebagai ‘peristiwa deleveraging besar-besaran’. Hal itu membuat lebih dari seperempat open interest pada Bitcoin berjangka terhapus dalam satu hari. Di sisi lain, Glassnode mengatakan bahwa koreksi tidak akan separah yang ditakutkan. Hal ini karena arus masuk ke bursa relatif tetap signifikan.
Sementara itu, penurunan akhir pekan pasar kripto bertepatan dengan koreksi pasar saham yang dimulai sebelum akhir pekan dan berlanjut ke Asia pada 6 Desember. Hal tersebut disebabkan oleh salah satunya terkait kemunculan varian virus Omicron.
Kondisi tersebut mendorong berbagai narasi yang menunjukkan keterkaitan antara koreksi Bitcoin dan saham. Sebagian percaya bahwa keduanya bergerak beriringan, sebagian lainnya mengatakan bahwa keduanya bergerak berlawanan.