Dalam aksi yang menarik perhatian belakangan ini, investor Ethereum (ETH) dengan kekayaan yang besar, yang kita kenal sebagai “paus” dalam bahasa sehari-hari, telah memindahkan sekitar $140 juta cryptocurrency ke bursa terkemuka seperti Coinbase, Kraken, dan OKX.
Data dari blockchain Ethereum, yang pertama kali dilaporkan oleh Whale Alert, sebuah layanan pemantauan paus, menyoroti tren menarik di kalangan investor terkemuka ETH. Beberapa transaksi bernilai jutaan dolar telah dipindahkan ke bursa setelah pasokan aset digital terbesar kedua di dunia ini mengalami penurunan nilai di bulan Juni.
Salah satu transaksi melibatkan transfer 20.000 ETH (senilai lebih dari $38 juta) dari Arbitrum, solusi penskalaan layer-2, ke Kraken, platform pertukaran aset digital yang populer di San Francisco.
🚨 🚨 20,000 #ETH (38,181,239 USD) transferred from #Arbitrum to #Krakenhttps://t.co/wymLoXS2a1
— Whale Alert (@whale_alert) July 5, 2023
Dalam pergerakan mengejutkan lainnya, transaksi senilai $48,3 juta (setara dengan 25.264 ETH) dikirim dari sebuah dompet tak dikenal ke Coinbase, platform pertukaran kripto terbesar di Amerika Serikat berdasarkan volume transaksi.
Baca Juga :Mengagumkan! Inflasi di Argentina Ternyata Mendorong Pasar Kripto
Dilansir dari CryptoGlobe, selain itu, paus kripto lainnya telah memindahkan 30.000 ETH (senilai hampir $57,7 juta) ke OKX, sebuah pertukaran mata uang digital yang terdaftar di Seychelles. Transaksi besar ini terjadi saat pelaku utama dalam dunia keuangan, yang mengelola total aset senilai $27 triliun, melangkah ke dalam ruang Bitcoin dan mata uang kripto setelah upaya mereka untuk meluncurkan Bitcoin exchange-traded fund (ETF) di Amerika Serikat terhenti.
Laporan terbaru dari Goldman Sachs mencatat bahwa pasokan Bitcoin, mata uang kripto terbesar, telah turun 4% di bursa, mendekati level terendah sejak Desember 2022. Hal ini juga menandakan level terendah sejak November 2020, ketika pasar kripto memasuki periode bullish pada tahun 2021.
Laporan tersebut juga menunjukkan penurunan 5,8% dalam pasokan Ether di bursa, mencapai level terendah yang tidak pernah terlihat sejak Mei 2018. Bank raksasa tersebut menyebutkan bahwa kecenderungan ini dipicu oleh beberapa faktor, termasuk kendala peraturan yang dihadapi oleh bursa spot, serta kekhawatiran tentang serangan dunia maya dan pencurian.
Khusus untuk Ether, penarikan aset ini menunjukkan bahwa para investor lebih memilih untuk mengambil risiko dengan memperdagangkan Ether daripada hanya memegangnya secara pasif di bursa. [VT]