Analisis dalam dunia kripto menyoroti perbedaan perilaku para pemegang aset kripto utama, khususnya Whale Bitcoin dan Whale Ethereum. Menurut seorang analis kripto, sunnydecree, para pemegang Whale Bitcoin telah menunjukkan ketegasan dan keyakinan yang kuat dalam mata uang digital tersebut. Mereka telah mempertahankan posisi mereka bahkan saat Bitcoin berada di zona merah.
Namun, sebaliknya, Whale Ethereum telah terlihat menjual tumpukan besar-besaran ETH mereka secara agresif, yang merupakan tindakan yang jarang terjadi di kalangan para Whale Bitcoin. Data dari Santiment juga memverifikasi perbedaan ini. Alamat dan bursa Ethereum teratas terus mengakumulasi lebih banyak ETH, sementara posisi cadangan devisa Bitcoin mendekati level terendah dalam beberapa tahun.
Dilansir dari WatcherGuru, sebagai perbandingan, sekitar 8.5% dari total pasokan Ethereum saat ini berada di bursa, menunjukkan bahwa pemegang Ethereum cenderung lebih mudah menjual atau merotasi aset mereka ketika harga merosot. Ini berpotensi mencerminkan penurunan kepercayaan di kalangan pemegang besar ETH, dibandingkan dengan pemegang Bitcoin yang lebih memilih untuk mempertahankan aset mereka dalam kondisi pasar bearish.
Namun, perlu diingat bahwa penjualan besar-besaran aset mungkin juga menjadi sinyal bahwa para pemegang besar sedang bergerak sebelum potensi kenaikan harga. Para pemegang besar di kedua ranah, baik Bitcoin maupun Ethereum, tampaknya siap untuk mengakumulasi lebih banyak aset dalam periode harga yang lebih rendah.
Baca Juga : Bitcoin: Pilihan Investasi yang Kuat di Tengah Gejolak Geopolitik dan Perang Israel-Gaza
Namun, data menunjukkan bahwa para Whale Bitcoin cenderung lebih sabar dan berkomitmen dalam jangka panjang, mencerminkan peran mereka sebagai penyimpan nilai yang tahan lama dalam ekosistem kripto.
Perbedaan perilaku ini menunjukkan ketidakpastian yang masih ada dalam pasar kripto dan bagaimana para pemegang besar aset beradaptasi dengan perubahan kondisi pasar.
