Paus Fransiskus mengeluarkan pernyataan penting melalui website resmi Vatikan pada Selasa, (8/8/2023), mengenai dampak potensial kecerdasan buatan (AI).
Dalam rangka mempersiapkan homili untuk Hari Perdamaian Dunia pada 21 September, Paus menyampaikan keprihatinan mengenai penggunaan AI yang mungkin mengganggu.
Dia mendorong masyarakat untuk membuka dialog terbuka mengenai konsep kecerdasan buatan dan bagaimana teknologi ini berpengaruh pada eksistensi manusia.
“Kemajuan luar biasa yang dibuat di bidang kecerdasan buatan memiliki dampak yang meningkat pesat pada aktivitas manusia, kehidupan pribadi dan sosial, politik, dan ekonomi,” kata Francis.
Paus mengungkapkan pandangannya tentang potensi AI untuk mengganggu dan efek ambivalen yang dimilikinya. Isu deepfake juga menjadi sorotan dalam pernyataannya, dengan Francis mengingatkan bahwa deepfake dapat menciptakan konten palsu yang sulit diidentifikasi sebagai pemalsuan.
Bahkan, munculnya deepfake Paus dalam jaket Balenciaga putih dan kalung berlian mencerminkan betapa canggihnya teknologi ini.
Sebagai pemimpin spiritual, Paus menekankan pentingnya tanggung jawab dalam pengembangan AI. Dia mengingatkan masyarakat akan perlunya menjaga agar teknologi ini tidak memicu kekerasan atau diskriminasi.
Baca Juga :Sekelompok Ilmuwan Menggunakan AI untuk Menemukan Obat ‘Penuaan’
Selain itu, Paus juga menyarankan perlunya kewaspadaan dalam menghadapi dampak sosial yang mungkin ditimbulkan oleh AI.
Pernyataan ini menarik perhatian, terutama karena Paus sebelumnya pernah menyatakan Abc News terkait keterbatasannya dalam hal teknologi. Namun, kesadaran akan potensi AI dan dampaknya pada masyarakat tampaknya mendorongnya untuk memberikan pandangan yang bijaksana.
Dengan pesan perdamaian sebagai landasan, Paus Fransiskus mengingatkan kita semua akan perlunya memandang perkembangan teknologi dengan bijak demi kebaikan umat manusia. [RH]