PayPal mengungkap hampir $1 miliar dalam aset kripto dalam laporan 10-Q kepada SEC (Securities and Exchange Commission)
Perusahaan tersebut menyatakan bahwa mereka memiliki aset senilai $943 juta dalam bentuk bitcoin (BTC), ether (ETH), bitcoin cash (BCH), dan litecoin (LTC) dalam laporan keuangannya.
Laporan 10-Q adalah laporan kinerja keuangan triwulanan yang diwajibkan oleh SEC untuk mengungkapkan informasi keuangan.
Sejak akhir tahun lalu, perusahaan melaporkan peningkatan sebesar $339 juta dalam aset kripto nasabah.
“Kami mencatat catatan internal mengenai aset kripto nasabah kami, termasuk jumlah dan jenis aset kripto yang dimiliki oleh setiap nasabah kami,” kata PayPal dalam laporan 10-Q.
Baca Juga : 9 Tips Sukses Kripto dengan Mitra Bank
Perusahaan tidak menyimpan aset kripto di luar aset nasabah dalam laporan keuangannya.
Meskipun belum ada perlindungan regulasi bagi investor kripto di Amerika Serikat, PayPal sesuai dengan syarat dan ketentuannya — mengatakan bahwa mereka akan melindungi nasabah dari “jumlah penuh aktivitas pembelian atau penjualan yang tidak sah” setelah bekerja sama dengan perusahaan.
Mereka juga akan mengganti nasabah atas “transfer yang tidak sah” dengan batas maksimal seumur hidup sebesar $50.000.
Sebagai penyedia pembayaran, PayPal telah memperkenalkan berbagai fitur kripto kepada nasabahnya dalam beberapa tahun terakhir. Mereka memungkinkan transfer kripto ke dompet dan bursa pihak ketiga pada Juli 2022.
Mereka juga baru-baru ini meluncurkan transfer kripto di Venmo, aplikasi layanan pembayaran seluler. Ini memungkinkan nasabah untuk memindahkan kepemilikan ke dompet eksternal, sambil juga memungkinkan pengguna untuk mentransfer kripto kepada orang lain melalui aplikasi tersebut.
Pada bulan Desember tahun lalu, ConsenSys mengintegrasikan fitur yang memungkinkan pengguna membeli ether melalui PayPal untuk mendanai dompet mereka.
Sumber : blockworks.co
