Strike menjadi berita utama dan menarik perhatian berbagai pihak termasuk pengguna non-kripto. Hal itu terjadi ketika Application Programming Interface-nya (API) membantu memperkuat usaha Twitter untuk membawa kripto kepada pihak-pihak di yurisdiksi tertentu.
Setelah setengah tahun berlalu pasca peluncuran Strike, status peluncurannya menjadi menarik untuk ditilik lebih lanjut. Sementara aplikasi ini sebelumnya hanya tersedia untuk pengguna di El Salvador dan sebagian Amerika Serikat, Jack Mallers selaku CEO Strike mengumumkan peluncurannya di Argentina.
Melalui sebuah podcast ‘What Bitcoin Did,’ Mallers memaparkan terkait apa yang ia pelajari selama peluncuran aplikasi. Maller mengungkapkan bahwa pihaknya hanya perlu memantau Argentina, melihat bagaimana perkembangannya. Ia juga berharap peluncurannya akan berkembang sebanyak lima puluh hingga seratus negara di tahun ini.
Berdasarkan pengamatannya, peluncuran di Argentina dapat dikatakan sukses. Hal tersebut berkaitan dengan jumlah unduhan dan pendaftaran aplikasi pada beberapa minggu pertama yang menyentuh angka lebih dari 100.000.
Baca juga BlackRock Berencana Membuka Layanan Perdagangan Bitcoin
Dari peluncuran tersebut, terdapat satu hal dasar yang menarik. Beberapa pengguna dan jurnalis di Argentina melaporkan bahwa aplikasi Strike di negara tersebut menawarkan lebih banyak dukungan untuk Tether (USDT) dibandingkan dengan Bitcoin (BTC).
Sementara itu, Mallers mencatat bahwa sebagian besar masyarakat di Argentina memiliki kebiasaan boros, sehingga Tether dan Tron menjadi dua aset yang populer di negara tersebut. Hal ini karena volatilitas aset lebih rendah dibandingkan aset lain, terutama Bitcoin. Terkait hal tersebut, Mallers mengakui bahwa hal ini merupakan salah satu alasan mengapa Strike harus ‘menduplikasi keseimbangan dolar’ di Argentina.
Menurutnya, “…stablecoin merupakan cara yang sangat menarik untuk memenuhi permintaan dolar di beberapa negara di luar Amerika Serikat. Anehnya, crypto-influencer lain yang memiliki kesimpulan serupa adalah Vitalik Buterin, pasca kunjungannya ke Argentina.” Pendiri Ethereum tersebut mengklaim bahwa adopsi stablecoin sangat tinggi di negara ini dan banyak bisnis beroperasi menggunakan USDT.
Energi utama dari Strike adalah Bitcoin Lightning Network (LN). Sayangnya, akhir-akhir ini pergerakan harga Bitcoin tidak dapat diprediksi karena sangat fluktuatif. Berkaitan dengan hal tersebut, Arcane Research mengungkapkan sebuah laporan bahwa kapasitas publik LN meningkat sekitar 2.353 BTC dalam satu tahun dna telah konstan sejak November 2021.
Meskipun demikian, Arcane Research menunjukkan bahwa dengan Block’s Cash App yang mengintegrasikan LN, teknologi Layer-2 memiliki kemungkinan untuk mengalami pertumbuhan berkelanjutan.
Sumber: https://ambcrypto.com/bitcoins-ln-and-the-latest-on-strikes-wildly-successful-launch-in-argentina/