Dalam era digital, transaksi lintas batas semakin umum terjadi. Namun, ada kendala dalam melakukan transaksi lintas batas yang dapat memakan waktu dan biaya. Dalam konteks ini, pembayaran lintas batas dalam kripto menjadi alternatif yang menarik.
Apa itu Pembayaran Lintas Batas ?
Pembayaran lintas batas dalam kripto adalah transaksi yang dilakukan menggunakan mata uang digital untuk membayar ke pihak lain yang berada di luar negara asal pengirim. Sebagai contoh, seseorang yang tinggal di Amerika Serikat dapat menggunakan Bitcoin untuk membayar ke seseorang di Jepang.
Baca Juga : Dompet Kertas Bitcoin: Penyimpanan Bitcoin yang Aman dan Mudah
Bagaimana Cara Kerjanya?
Cara kerja pembayaran lintas batas dalam kripto adalah sebagai berikut:
- Identifikasi tujuan pembayaran Pengirim harus terlebih dahulu mengidentifikasi tujuan pembayaran, termasuk jumlah yang harus dibayarkan dan penerima dana.
- Konversi mata uang Pengirim kemudian harus mengkonversi mata uang lokal mereka ke mata uang digital yang diterima oleh penerima. Bitcoin, Ethereum, dan Ripple adalah beberapa mata uang digital yang umum digunakan dalam pembayaran lintas batas dalam kripto.
- Transfer kripto Setelah konversi mata uang selesai dilakukan, pengirim harus mentransfer kripto ke dompet digital penerima. Transaksi ini dapat dilakukan dengan cepat dan efisien tanpa perantara bank atau pihak lainnya.
- Konversi kripto Setelah penerima menerima transfer kripto, mereka dapat mengkonversi kripto tersebut ke mata uang lokal mereka atau mempertahankannya sebagai kripto.
Keuntungan utama dari pembayaran lintas batas dalam kripto adalah biaya yang lebih rendah dan waktu yang lebih singkat dibandingkan dengan transaksi bank tradisional. Transaksi bank internasional dapat memakan waktu hingga beberapa hari dan biaya tambahan dapat dikenakan, terutama jika konversi mata uang diperlukan.
Namun, ada beberapa risiko yang harus diperhatikan saat menggunakan pembayaran lintas batas dalam kripto. Risiko yang paling umum adalah fluktuasi harga kripto, yang dapat mempengaruhi nilai pembayaran saat dikonversi ke mata uang lokal.
Selain itu, keamanan harus selalu menjadi prioritas utama, karena transaksi kripto dapat rentan terhadap serangan siber dan pencurian.
Penting untuk diingat bahwa penggunaan kripto dalam pembayaran lintas batas masih relatif baru, sehingga beberapa negara belum memiliki aturan yang jelas mengenai penggunaan kripto dalam pembayaran lintas batas.
Oleh karena itu, sebelum menggunakan kripto dalam pembayaran lintas batas, pastikan untuk mengetahui aturan dan peraturan yang berlaku di negara Anda dan negara tujuan pembayaran.
Sumber : cointelegraph.com