Adopsi Blockchain – Di masa ini, penggunaan energi yang berlebihan telah mengancam keberlangsungan alam. Alih-alih menutup mata terhadap masalah ini, masyarakat umum semakin sadar akan pola konsumsi mereka sehingga terdorong untuk menemukan solusi yang lebih ramah lingkungan dalam pemenuhan kebutuhan.
Fokus utama ketika berbicara mengenai teknologi berkelanjutan adalah tingginya biaya layanan yang kemudian melahirkan gagasan peluncuran teknologi andal dengan biaya terjangkau, Blockchain. Sebelum dunia diperkenalkan dengan gagasan untuk adopsi teknologi Blockchain, perbedaan antara dampak dan tanggung jawab sosial perusahaan hanya memasuki tahap perkembangan. Ketika diterapkan secara efektif, Blockchain memiliki kemampuan untuk memberikan tingkat transparansi tinggi dengan risiko yang minim.
Baca juga Hasil Uji Coba Jaringan Blockchain pada Bank Sentral Prancis
Selain memberikan transparansi dalam transaksi, struktur Blockchain yang terdesentralisasi juga mampu meningkatkan pengalaman pengguna, efisiensi proses, dan kecepatan proses transaksi. Maka dari itu, sudah tiba waktuya untuk memanfaatkan teknologi ini guna mengubah aturan dan menjadikan sistem keuangan lebih terstruktur dan bertanggung jawab.
Dengan adanya kondisi tersebut, Ratreeb memaparkan bahwa inti dari pertukaran ekonomi dengan teknologi Blockchain adalah pembayaran sebagai kunci untuk bergerak menuju sistem keuangan yang berkelanjutan. Maka dari itu, Ratreeb menawarkan solusi mendapatkan kembali kendali atas transaksi keuangan, yang secara historis merupakan area yang sangat buram.
Strategi yang mereka tawarkan adalah menggabungkan tanggung jawab perusahaan dan sosial dengan kerangka keuangan berbasis Blockchain sehingga mampu menciptakan sistem pembayaran tanpa perantara dan bebas dari komisi antar bank.
Sistem tersebut memungkinkan bagi teknologi Fantom Opera dan kerangka Blockchain di mana penawaran Retreeb dibangun— dengan infrastruktur yang mempercepat transaksi, biaya terjangkau, dan banyak ruang untuk terus berkembang. Menariknya, sistem ini akan menyumbangkan sepertiga dari biayanya (33%) untuk aksi sosial yang dipilih oleh pengguna, yang disebut sebagai ‘cashback solidaritas’.
Selain itu, Ratreeb menggunakan ‘bi-foundational model’ yang mencakup transaksi tokenisasi dan transfer bank SEPA. Pada protokol Lachesis, tokenisasi diaktifkan melalui varian ‘Lachesis DAG’ Fantom. Sedangkan transfer bank SEPA menjadi pilar kedua dalam kerangka fundamental yang mencoba mengedarkan keuangan fiat. Sehingga memungkinkan bagi platform untuk memulihkan kendali atas transaksi dan menerapkan model bisnisnya.
Ratreeb juga menggunakan struktur dua aset, dengan (S) TREEB (Stablecoin Retreeb) dan (U) TREEB (Token Utilitas Ratreeb). Dinamika teknologi terdesentralisasi ini mampu membantu pengembangan model bisnis yang berfokus pada etika dan keberlanjutan, bukan hanya pada keuntungan.
Sejak berdirinya perusahaan, Ratreeb secara efektif telah menciptakan tenaga kerja profesional dari berbagai industri. Ratreeb memulai debut token mereka dengan menggandeng SpookySwap sebagai mitra. Setelah mampu mengumpulkan keuntungan sebesar $2.2 juta, proyek mereka berada di posisi sembilan teratas dunia.
Sejak itu, mereka telah memperoleh lebih dari 28.000 pengikut Twitter dan 16.000 anggota Telegram. Ratreeb juga menjanjikan lebih banyak pembaharuan di masa depan, salah satunya peluncuran program staking.
Sumber: