Citizens School di Dubai akan menerima pembayaran uang sekolah dalam Bitcoin (BTC) atau Ethereum (ETH). Pembayaran tersebut menggunakan aset digital melalui pemroses pembayaran yang tidak disebutkan namanya dan secara otomatis dikonversi ke Dirham Uni Emirat Arab (AED).
Dr. Adil Alzarooni sebagai pendiri sekolah tersebut berharap pengadopsian aset digital ini dapat memperkuat kontribusi generasi muda terhadap ekonomi digital UEA. Ia percaya bahwa dengan semakin banyaknya individu yang merangkul dunia digital, maka generasi saat ini akan tumbuh menjadi wirausahawan dan investor masa depan.
CEO dari Citizens School, Hisham Hodroge, turut mengomentari adopsi ini. Ia mengatakan bahwa upaya ini lebih dari sekedar menambahkan metode pembayaran baru. Melakinkan, sebuah metode untuk meningkatkan minat pada aplikasi blockchain. Hodroge menginginkan teknologi blockchain dapat terintegrasi oleh Citizens School ke dalam berbagai elemen operasi akademik dan administrasi.
Baca juga Pendapat Para Analis Terkait Harga Bitcoin yang Menembus $45.000
Sekolah tersebut, yang akan dimulai pada bulan September, berlokasi di jantung kota Dubai. Sekolah ini kemungkinan akan memiliki sistem serupa seperti sekolah internasional pada umumnya. Pendaftarannya terbuka bagi siswa berusia tiga sampai sebelas tahun.
Berdasarkan situs web Citizens School, biaya sekolah berkisar antara 45.000 hingga 65.000 AED ($12.250 hingga $17.700) dalam setahun, sebelum hitungan PPN. Sekolah ini pun menyediakan makan siang, iPad wajib untuk belajar, karyawisata, kegiatan ekstrakurikuler, dan transportasi.
Keputusan ini sebagian besar dimotivasi oleh upaya Dubai baru-baru ini dalam membangun kerangka regulasi untuk aset digital dan menjadikan Dubai sebagai pusat mata uang digital. Beberapa tahun yang lalu, cryptocurrency hanyalah sebuah konsep di antara investor kawakan. Namun, Cryptocurrency saat ini telah tumbuh dengan pesat dan diterima oleh khalayak umum. Pengadopsian ini tentunya membentuk kembali sistem perbankan konvensional.
Dengan semakin banyaknya kebijakan ramah-crypto, UEA kini hadir sebagai pendukung aset digital di Timur Tengah. Baru-baru ini, Binance dan FTX memperoleh lisensi untuk beroperasi di Dubai. Selain itu, regulator Abu Dhabi pun tengah mengedarkan draf usulan terkait perdagangan NFT.
Sumber: Cointelegraph